medcom.id, Jakarta: Polisi ikut menegosiasikan sejumlah tuntutan pengemudi Go-Jek dengan pihak perusahaan untuk meredam kericuhan. Hasil negosiasi, manajemen tidak bisa mengambil kesimpulan hari ini karena CEO Go-Jek, Nadiem Makarim, tidak ada di kantor.
Menurut Tubagus, pihaknya juga sudah berupaya menghubungi Nadiem secara langsung. Tapi, Nadiem baru akan tiba di Indonesia nanti malam.
"Besok pagi (Nadiem) bersedia dialog dengan rekan-rekan. Syaratnya, jangan semuanya," kata Kapolres Jakarta Selatan Kombes Tubagus Ade Hidayat yang disambut riuh kecewa massa di Jalan Kemang Selatan, Jakarta Selatan, Senin (3/10/2016).
Tubagus memastikan, polisi akan mengawal pertemuan antara perwakilan pengemudi Go-Jek dengan Nadiem. Selanjutnya, Tubagus meminta massa membubarkan diri.
(Baca: Jawaban Sementara dari Manajemen Go-Jek)
Mendengar pernyataan Tubagus, sebagian massa membubarkan diri. Tapi, sebagian masih bertahan di depan kantor Go-Jek.
Lebih dari empat jam demo berlangsung di depan kantor PT Gojek Indonesia. Dampak demo, Jalan Kemang Selatan harus ditutup. Kendaraan tidak bisa melintas sejak pukul 11.00 WIB.
(Baca: Demo Gojek Bubar, Jalan Kemang Selatan Dibuka Lagi)
Salah satu yang dituntut pengemudi Go-Jek adalah penghapusan sistem performa yang harus dicapai pengemudi dengan persentase di atas 50 persen. Jika pengemudi tidak mencapai target tersebut, bonus tidak akan diberikan perusahaan.
Pengemudi merasa sistem ini tidak transparan dan terlalu memberatkan, karena jika ada pembatalan pesanan baik dari pelanggan maupun pengemudi, dapat menurunkan performa drastis hingga 30 persen dalam sekali pembatalan. Sebelumnya, sistem ini tidak diterapkan dan bonus diberikan tanpa pengaruh persentase sistem performa.
medcom.id, Jakarta: Polisi ikut menegosiasikan sejumlah tuntutan pengemudi Go-Jek dengan pihak perusahaan untuk meredam kericuhan. Hasil negosiasi, manajemen tidak bisa mengambil kesimpulan hari ini karena CEO Go-Jek,
Nadiem Makarim, tidak ada di kantor.
Menurut Tubagus, pihaknya juga sudah berupaya menghubungi Nadiem secara langsung. Tapi, Nadiem baru akan tiba di Indonesia nanti malam.
"Besok pagi (Nadiem) bersedia dialog dengan rekan-rekan. Syaratnya, jangan semuanya," kata Kapolres Jakarta Selatan Kombes Tubagus Ade Hidayat yang disambut riuh kecewa massa di Jalan Kemang Selatan, Jakarta Selatan, Senin (3/10/2016).
Tubagus memastikan, polisi akan mengawal pertemuan antara perwakilan pengemudi Go-Jek dengan Nadiem. Selanjutnya, Tubagus meminta massa membubarkan diri.
(Baca: Jawaban Sementara dari Manajemen Go-Jek)
Mendengar pernyataan Tubagus, sebagian massa membubarkan diri. Tapi, sebagian masih bertahan di depan kantor Go-Jek.
Lebih dari empat jam demo berlangsung di depan kantor PT Gojek Indonesia. Dampak demo, Jalan Kemang Selatan harus ditutup. Kendaraan tidak bisa melintas sejak pukul 11.00 WIB.
(Baca: Demo Gojek Bubar, Jalan Kemang Selatan Dibuka Lagi)
Salah satu yang dituntut pengemudi Go-Jek adalah penghapusan sistem performa yang harus dicapai pengemudi dengan persentase di atas 50 persen. Jika pengemudi tidak mencapai target tersebut, bonus tidak akan diberikan perusahaan.
Pengemudi merasa sistem ini tidak transparan dan terlalu memberatkan, karena jika ada pembatalan pesanan baik dari pelanggan maupun pengemudi, dapat menurunkan performa drastis hingga 30 persen dalam sekali pembatalan. Sebelumnya, sistem ini tidak diterapkan dan bonus diberikan tanpa pengaruh persentase sistem performa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NIN)