Jakarta: Gerindra menyiapkan dua alternatif terkait pemilihan calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Gerindra Ahmad Riza Patria menyebutkan bahwa pengajuan empat nama dari Gerindra salah satu alternatif.
Riza menyebut pemilihan Wagub DKI tugas warisan dari DPRD periode sebelumnya. Pembahasan pendamping Anies Baswedan mandek di pembuatan tata tertib (tatib).
Begitu periode berganti, DPRD disibukkan penganggaran APBD 2020 hingga akhir November 2019. Akibatnya, urusan wagub terbengkalai.
"Kita masih menunggu di DPRD terkait penyelesaian tatib pemilihan wagub. Di sisi lain, proses ini belum selesai karena ada komunikasi yang belum selesai," terang dia.
Tiap partai ajukan cawagub
Gerindra berinisiatif mengusulkan empat nama yang mengerucut pada satu nama. Nama Riza masuk di dalamnya. Tiap partai pengusung punya calon yang diajukan kepada DPRD dan Gubernur Anies Baswedan.
"Sebelum ini, PKS sempat merubah nama juga. Mengganti dengan Adhyaksa Dault dan Nurmansjah Lubis. Tapi dalam perjalanannya juga belum selesai," tambah dia.
Gerindra sedang menunggu kebijakan dari PKS. Ia berharap alternatif solusi dapat diterima partai pengusung dan DPRD DKI.
"Kami sangat menghormati bahwa yang duduk di wagub adalah PKS. Jadi kami serahkan sepenuhnya," ucap dia.
Alternatif pertama ialah wagub dipilih dari PKS walaupun Sandiaga Uno sebagai wagub sebelumnya berasal dari Gerindra. Namun, PKS sendiri belum menentukan nama pilihan di antara Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu.
DPD Gerindra mengirim surat perubahan nama usulan calon wakil Gubernur DKI Jakarta kepada DPP PKS. Gerindra memberikan empat nama yakni Sekretaris Daerah DKI Saefullah, Dewan Penasihat Gerindra Arnes Lukman, Waketum DPP Gerindra Ferry J Yuliantoro, dan Wasekjen DPP Gerindra Ahmad Riza Patria.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/ybD04yPb" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Gerindra menyiapkan dua alternatif terkait pemilihan calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Gerindra Ahmad Riza Patria menyebutkan bahwa pengajuan empat nama dari Gerindra salah satu
alternatif.
Riza menyebut pemilihan Wagub DKI tugas warisan dari DPRD periode sebelumnya. Pembahasan pendamping Anies Baswedan mandek di pembuatan tata tertib (tatib).
Begitu periode berganti, DPRD disibukkan penganggaran APBD 2020 hingga akhir November 2019. Akibatnya, urusan wagub terbengkalai.
"Kita masih menunggu di DPRD terkait penyelesaian tatib pemilihan wagub. Di sisi lain, proses ini belum selesai karena ada komunikasi yang belum selesai," terang dia.
Tiap partai ajukan cawagub
Gerindra berinisiatif mengusulkan empat nama yang mengerucut pada satu nama. Nama Riza masuk di dalamnya. Tiap partai pengusung punya calon yang diajukan kepada DPRD dan Gubernur Anies Baswedan.
"Sebelum ini, PKS sempat merubah nama juga. Mengganti dengan Adhyaksa Dault dan Nurmansjah Lubis. Tapi dalam perjalanannya juga belum selesai," tambah dia.
Gerindra sedang menunggu kebijakan dari PKS. Ia berharap alternatif solusi dapat diterima partai pengusung dan DPRD DKI.
"Kami sangat menghormati bahwa yang duduk di wagub adalah PKS. Jadi kami serahkan sepenuhnya," ucap dia.
Alternatif pertama ialah wagub dipilih dari PKS walaupun Sandiaga Uno sebagai wagub sebelumnya berasal dari Gerindra. Namun, PKS sendiri belum menentukan nama pilihan di antara Agung Yulianto dan
Ahmad Syaikhu.
DPD Gerindra mengirim surat perubahan nama usulan calon wakil Gubernur DKI Jakarta kepada DPP PKS. Gerindra memberikan empat nama yakni Sekretaris Daerah DKI Saefullah, Dewan Penasihat Gerindra Arnes Lukman, Waketum DPP Gerindra Ferry J Yuliantoro, dan Wasekjen DPP Gerindra Ahmad Riza Patria.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)