Jakarta: Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tak mau merelakan kursi wakil gubernur DKI Jakarta yang ditinggalkan Sandiaga Uno. PKS emoh menerima empat nama baru yang disodorkan Partai Gerindra.
"Iya pasti (tetap berjuang), karena itu kan hak politik PKS. Kita punya calon-calon yang kualifikasinya memadai," kata Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid di Gedung Nusantara III DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Jumat, 20 Desember 2019.
Hidayat menyebut Partai Gerindra memiliki hak mengajukan nama kandidat. Tapi, kedua partai sebelumnya telah sepakat memberikan jatah kursi yang ditinggalkan Sandiaga kepada PKS.
PKS meminta Gerindra menghargai penolakan itu. Toh, pembahasan pengganti Sandiaga Uno telah dilakukan sejak jauh hari.
"Kan ada perjalanan panjang yang sudah dilalui. Dan PKS pasti akan menentukan keputusannya sesuai dengan apa yang diharapkan kadernya serta harapan dari warga Jakarta," kata Hidayat.
Kursi wagub DKI kosong sejak Senin, 27 Agustus 2018, setelah Sandiaga Uno memutuskan mengikuti Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Posisi wagub menjadi jatah Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang mengusung Anies-Sandi di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017.
PKS menyodorkan dua kadernya, Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto. Namun, pemilihan wagub berlangsung alot di DPRD DKI. Hingga anggota DPRD 2014-2019 turun jabatan, calon wagub terpilih belum ditentukan.
Gerindra kemudian menyodorkan empat cawagub: Sekretaris Daerah DKI Saefullah, Dewan Penasihat Gerindra Arnes Lukman, Wakil Ketua Umum Gerindra Ferry J Juliantono, dan Wakil Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Riza Patria. Mereka tengah menunggu restu PKS.
Namun, Presiden PKS Sohibul Iman menegaskan posisi Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto sebagai cawagub tak bisa diganggu gugat. Kursi wagub masih menjadi hak PKS.
Jakarta: Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tak mau merelakan kursi wakil gubernur DKI Jakarta yang ditinggalkan Sandiaga Uno. PKS emoh menerima empat nama baru yang disodorkan Partai Gerindra.
"Iya pasti (tetap berjuang), karena itu kan hak politik PKS. Kita punya calon-calon yang kualifikasinya memadai," kata Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid di Gedung Nusantara III DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Jumat, 20 Desember 2019.
Hidayat menyebut Partai Gerindra memiliki hak mengajukan nama kandidat. Tapi,
kedua partai sebelumnya telah sepakat memberikan jatah kursi yang ditinggalkan Sandiaga kepada PKS.
PKS meminta Gerindra menghargai penolakan itu. Toh, pembahasan pengganti Sandiaga Uno telah dilakukan sejak jauh hari.
"Kan ada perjalanan panjang yang sudah dilalui. Dan PKS pasti akan menentukan keputusannya sesuai dengan apa yang diharapkan kadernya serta harapan dari warga Jakarta," kata Hidayat.
Kursi wagub DKI kosong sejak Senin, 27 Agustus 2018, setelah
Sandiaga Uno memutuskan mengikuti Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Posisi wagub menjadi jatah Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang mengusung Anies-Sandi di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017.
PKS menyodorkan dua kadernya, Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto. Namun, pemilihan wagub berlangsung alot di DPRD DKI. Hingga anggota DPRD 2014-2019 turun jabatan, calon wagub terpilih belum ditentukan.
Gerindra kemudian menyodorkan empat cawagub: Sekretaris Daerah DKI Saefullah, Dewan Penasihat Gerindra Arnes Lukman, Wakil Ketua Umum Gerindra Ferry J Juliantono, dan Wakil Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Riza Patria. Mereka tengah menunggu restu PKS.
Namun, Presiden PKS Sohibul Iman menegaskan posisi Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto sebagai cawagub tak bisa diganggu gugat. Kursi wagub masih menjadi hak PKS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DRI)