Jakarta: Mitra Go-Jek menilai penerimaan bonus harian melalui sistem poin memberatkan driver. Sulitnya mencapai poin maksimal membuat driver harus memperpanjang jam kerja.
"Kemarin dari jam 06.00 WIB sampai jam 24.00 WIB cuma bisa dapat 18 poin," kata mitra Go-Ride, Mursali, 37, di Jalan Raya Ragunan, Jakarta Selatan, Kamis, 15 Februari 2018.
Ia mengaku, pemberlakuan sistem penerimaan poin yang baru cukup membebani. Ia kesulitan mencapai 30 poin untuk mendapatkan bonus maksimal.
"Kalau sampai 30 poin, bonusnya sampai Rp70 ribu," imbuh Mursali.
Baca: Driver Go-Jek Tuntut Kesejahteraan
Tak hanya itu, performa akun driver harus menyentuh angka minimum 55 persen agar bonus bisa masuk pada saldo. Bonus akan ditahan bila angka itu tak tercapai.
Mursali menjelaskan sistem poin dan bonus terbagi menjadi beberapa tahap. Mulai 12, 16, 20, 24, dan 30 poin. Jika ditotal, driver bisa mendapatkan bonus senilai Rp200 ribu per hari.
"Rp 200 ribu itu baru bonus saja, belum kalau ada tambahan yang lain. Cuma sekarang sulit saja mencapai itu," lanjut Mursali.
Baca: PT Gojek Diminta Adil Memberi Penilaian
Ia mengaku baru mencapai empat poin sejak menerima order dari pukul 06.00 WIB sampai 11.00 WIB. Mursali berharap kondisi tersebut bisa diperbaiki PT Go-Jek Indonesia melalui penyesuaian tarif per kilometer yang lebih besar.
"Setidaknya tarif per kilometer bisa dinaikkan. Sekarang kan hanya Rp1.400 per kilometer," beber Mursali.
Berikut penghitungan poin dan bonus mitra Go-Ride, dikutip dari laman Driver Go-Jek, Kamis, 15 Februari 2018, pukul 15.48 WIB:
- 12 poin = Rp10.000
- 16 poin = Rp30.000
- 20 poin = Rp40.000
- 24 poin = Rp50.000
- 30 poin = Rp70.000
Poin yang didapatkan driver dihitung dari jumlah penyelesaian pesanan yang masuk. Driver mendapat 1-2 poin saat melayani pengguna Go-ride .
Sedangkan ketika menerima pesanan Go-Food, Go-Mart, Go-Shop, maupun Go-Med, poin yang diterima driver bervariasi, antara 1,5-4 poin.
Jakarta: Mitra Go-Jek menilai penerimaan bonus harian melalui sistem poin memberatkan
driver. Sulitnya mencapai poin maksimal membuat
driver harus memperpanjang jam kerja.
"Kemarin dari jam 06.00 WIB sampai jam 24.00 WIB cuma bisa dapat 18 poin," kata mitra Go-Ride, Mursali, 37, di Jalan Raya Ragunan, Jakarta Selatan, Kamis, 15 Februari 2018.
Ia mengaku, pemberlakuan sistem penerimaan poin yang baru cukup membebani. Ia kesulitan mencapai 30 poin untuk mendapatkan bonus maksimal.
"Kalau sampai 30 poin, bonusnya sampai Rp70 ribu," imbuh Mursali.
Baca: Driver Go-Jek Tuntut Kesejahteraan
Tak hanya itu, performa akun
driver harus menyentuh angka minimum 55 persen agar bonus bisa masuk pada saldo. Bonus akan ditahan bila angka itu tak tercapai.
Mursali menjelaskan sistem poin dan bonus terbagi menjadi beberapa tahap. Mulai 12, 16, 20, 24, dan 30 poin. Jika ditotal,
driver bisa mendapatkan bonus senilai Rp200 ribu per hari.
"Rp 200 ribu itu baru bonus saja, belum kalau ada tambahan yang lain. Cuma sekarang sulit saja mencapai itu," lanjut Mursali.
Baca: PT Gojek Diminta Adil Memberi Penilaian
Ia mengaku baru mencapai empat poin sejak menerima order dari pukul 06.00 WIB sampai 11.00 WIB. Mursali berharap kondisi tersebut bisa diperbaiki PT Go-Jek Indonesia melalui penyesuaian tarif per kilometer yang lebih besar.
"Setidaknya tarif per kilometer bisa dinaikkan. Sekarang kan hanya Rp1.400 per kilometer," beber Mursali.
Berikut penghitungan poin dan bonus mitra Go-Ride, dikutip dari laman
Driver Go-Jek, Kamis, 15 Februari 2018, pukul 15.48 WIB:
- 12 poin = Rp10.000
- 16 poin = Rp30.000
- 20 poin = Rp40.000
- 24 poin = Rp50.000
- 30 poin = Rp70.000
Poin yang didapatkan
driver dihitung dari jumlah penyelesaian pesanan yang masuk.
Driver mendapat 1-2 poin saat melayani pengguna Go-ride .
Sedangkan ketika menerima pesanan Go-Food, Go-Mart, Go-Shop, maupun Go-Med, poin yang diterima
driver bervariasi, antara 1,5-4 poin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)