Jakarta: Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza) siap menjelaskan polemik penyelenggaraan Formula E. Dia berharap polemik tak sampai interpelasi di DPRD DKI Jakarta.
"Dinas dan badan terkait akan membantu memastikan apa yang masih dirasa kurang oleh teman-teman dan kami akan menjelaskan sebaik mungkin," kata Ariza di Jakarta, Minggu, 22 Agustus 2021.
Ariza berharap ada ruang dialog antara eksekutif dan legislatif. Menurut dia, berbagai hal yang menyangkut kebijakan di Ibu Kota kerap dimusyawarahkan.
"Tidak mesti harus melalui interpelasi, masih banyak wadah, media, forum," ujar Ariza.
Politikus Partai Gerindra itu tetap menghormati usulan hak interpelasi beberapa legislator DPRD DKI Jakarta. Situasi itu mendukung hak dalam demokrasi.
"Tapi kami berharap kita bisa diskusikan, dialogkan. Apa pun masalah di Jakarta memang menjadi tugas kewajiban kita bersama antara eksekutif dan legislatif bersama-sama mencarikan solusi terbaik," ujar Ariza.
Baca: Cuma Buat Bingung, Perdebatan Hak Interpelasi Formula E Diminta Dihentikan
Sebanyak 13 anggota DPRD DKI Jakarta sudah menandatangani usulan hak interpelasi terkait Formula E kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Delapan orang dari fraksi Partai Persatuan Indonesia (PSI) dan lima dari fraksi PDI Perjuangan.
Anggota fraksi PSI yang mengusulkan, yakni Idris Ahmad, Justin Adrian Untayana, Anthony Winza Prabowo, August Hamonangan, William Aditya Sarana, Eneng Maliyanasari, Viani Limardi, dan Anggara Wicitra Sastroamidjojo. Sedangkan, legislator PDI Perjuangan DKI Jakarta ialah Ima Mahdiah, Rasyidi, Wa Ode Herlina, Ong Yenny, dan Gilbert Simanjuntak.
Hak interpelasi butuh 15 anggota DPRD sebagai pengusul. Selain itu, butuh minimal dari dua fraksi supaya hak interpelasi bisa diwujudkan.
Jakarta: Wakil Gubernur
DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza) siap menjelaskan polemik penyelenggaraan
Formula E. Dia berharap polemik tak sampai interpelasi di DPRD DKI Jakarta.
"Dinas dan badan terkait akan membantu memastikan apa yang masih dirasa kurang oleh teman-teman dan kami akan menjelaskan sebaik mungkin," kata Ariza di Jakarta, Minggu, 22 Agustus 2021.
Ariza berharap ada ruang dialog antara eksekutif dan legislatif. Menurut dia, berbagai hal yang menyangkut kebijakan di Ibu Kota kerap dimusyawarahkan.
"Tidak mesti harus melalui interpelasi, masih banyak wadah, media, forum," ujar Ariza.
Politikus Partai Gerindra itu tetap menghormati usulan hak interpelasi beberapa legislator DPRD DKI Jakarta. Situasi itu mendukung hak dalam demokrasi.
"Tapi kami berharap kita bisa diskusikan, dialogkan. Apa pun masalah di Jakarta memang menjadi tugas kewajiban kita bersama antara eksekutif dan legislatif bersama-sama mencarikan solusi terbaik," ujar Ariza.
Baca:
Cuma Buat Bingung, Perdebatan Hak Interpelasi Formula E Diminta Dihentikan
Sebanyak 13 anggota
DPRD DKI Jakarta sudah menandatangani usulan hak interpelasi terkait Formula E kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Delapan orang dari fraksi Partai Persatuan Indonesia (PSI) dan lima dari fraksi PDI Perjuangan.
Anggota fraksi PSI yang mengusulkan, yakni Idris Ahmad, Justin Adrian Untayana, Anthony Winza Prabowo, August Hamonangan, William Aditya Sarana, Eneng Maliyanasari, Viani Limardi, dan Anggara Wicitra Sastroamidjojo. Sedangkan, legislator PDI Perjuangan DKI Jakarta ialah Ima Mahdiah, Rasyidi, Wa Ode Herlina, Ong Yenny, dan Gilbert Simanjuntak.
Hak interpelasi butuh 15 anggota DPRD sebagai pengusul. Selain itu, butuh minimal dari dua fraksi supaya hak interpelasi bisa diwujudkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(JMS)