Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bertemu dengan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi membahas polemik kerja sama dua daerah soal dana hibah pengelolaan sampah. Namun, Anies belum memutuskan jumlah dana hibah yang akan diberikan untuk Pemkot Bekasi.
"Rencananya Kamis akan bertemu untuk detailnya. Tapi intinya, semangat kerja bersama tidak berubah sama sekali," kata Anies di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin 22 Oktober 2018.
Anies menyebut perlu berdiskusi lebih lanjut terkait itu. Keduanya berencana bertemu lagi untuk membahas lebih rinci soal pengelolaan sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang.
Pemkot Bekasi mengajukan proposal dana hibah terkait pengelolaan sampah sebesar Rp2,09 triliun. Dalam proposal itu disebutkan dana akan digunakan untuk pembangunan flyover atau jalan layang Cipendawa, jalan layang Rawa Panjang, dan pembebasan lahan Jalan Siliwangi.
(Baca juga: Wali Kota Bekasi Melunak soal Kompensasi Sampah)
Sebelumnya, Pemkot Bekasi meminta agar dana hibah itu cair tahun ini. Bila tidak, truk sampah milik DKI dilarang masuk.
Selain dana hibah, Pemprov DKI juga memberikan 'uang bau' buat 90.000 jiwa di sekitar TPST Bantargebang. Uang digunakan untuk pendidikan, kesehatan, dan sarana prasarana.
Usai pertemuan dengan Anies, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menyebut ada kesalahpahaman. Rahmat menyebut Pemkot Bekasi dan DKI harus membangun kerangka kerja sama dalam lima tahun mendatang.
"Kita bangun kerangka lima tahun sehingga tidak terjadi miskomunikasi seperti ini," tutur dia.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/8Ky48lrk" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bertemu dengan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi membahas polemik kerja sama dua daerah soal dana hibah pengelolaan sampah. Namun, Anies belum memutuskan jumlah dana hibah yang akan diberikan untuk Pemkot Bekasi.
"Rencananya Kamis akan bertemu untuk detailnya. Tapi intinya, semangat kerja bersama tidak berubah sama sekali," kata Anies di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin 22 Oktober 2018.
Anies menyebut perlu berdiskusi lebih lanjut terkait itu. Keduanya berencana bertemu lagi untuk membahas lebih rinci soal pengelolaan sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang.
Pemkot Bekasi mengajukan proposal dana hibah terkait pengelolaan sampah sebesar Rp2,09 triliun. Dalam proposal itu disebutkan dana akan digunakan untuk pembangunan
flyover atau jalan layang Cipendawa, jalan layang Rawa Panjang, dan pembebasan lahan Jalan Siliwangi.
(Baca juga:
Wali Kota Bekasi Melunak soal Kompensasi Sampah)
Sebelumnya, Pemkot Bekasi meminta agar dana hibah itu cair tahun ini. Bila tidak, truk sampah milik DKI dilarang masuk.
Selain dana hibah, Pemprov DKI juga memberikan 'uang bau' buat 90.000 jiwa di sekitar TPST Bantargebang. Uang digunakan untuk pendidikan, kesehatan, dan sarana prasarana.
Usai pertemuan dengan Anies, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menyebut ada kesalahpahaman. Rahmat menyebut Pemkot Bekasi dan DKI harus membangun kerangka kerja sama dalam lima tahun mendatang.
"Kita bangun kerangka lima tahun sehingga tidak terjadi miskomunikasi seperti ini," tutur dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(REN)