Jakarta: Kasus covid-19 di DKI Jakarta masih cukup tinggi meski pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) telah dilaksanakan berjilid-jilid. Terakhir, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memperpanjang PSBB pada 26 Januari-8 Februari 2021.
"Masih lumayan tinggi tapi ke depan kita harapkan bisa ada penurunan," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota DKI Jakarta, Senin, 1 Februari 2021.
Riza menuturkan hal itu terlihat dari okupansi ruang isolasi yang mencapai 86 persen dan ruang ICU sebesar 84 persen. Pemprov DKI Jakarta terus berupaya menambah fasilitas kesehatan bagi pasien covid-19.
"Ke depan, rumah sakit akan ditambah, termasuk hotel juga, ruang isolasi mandiri juga ditambah," kata politikus Gerindra itu.
(Baca: PPKM Tak Efektif, Ini yang Diinginkan Jokowi Selanjutnya)
Peningkatan tes covid-19 juga bakal digencarkan. Jumlah testing sudah mencapai 13 kali lipat dari standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Jakarta juga berkontribusi 43 persen pada tes swab polymerase chain reaction (PCR) secara nasional.
"Jadi Jakarta betul-betul mengupayakan berbagai upaya terkait pencegahan dan penanganan pengendalian covid di wilayah Jakarta," tegas Riza.
Riza menyebut Jakarta sebagai Ibu Kota Negara memiliki tingkat interaksi yang tinggi. Berbagai orang dengan kepentingan, baik dari dalam maupun luar negeri, dapat meningkatkan risiko terpapar covid-19. Dia berharap masyarakat sadar menjalankan protokol kesehatan.
"Mari kita masing-masing jaga diri, jaga lingkungan, jaga keluarga," ucap Riza.
Jakarta: Kasus covid-19 di
DKI Jakarta masih cukup tinggi meski pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (
PSBB) telah dilaksanakan berjilid-jilid. Terakhir, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memperpanjang PSBB pada 26 Januari-8 Februari 2021.
"Masih lumayan tinggi tapi ke depan kita harapkan bisa ada penurunan," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota DKI Jakarta, Senin, 1 Februari 2021.
Riza menuturkan hal itu terlihat dari okupansi ruang isolasi yang mencapai 86 persen dan ruang ICU sebesar 84 persen. Pemprov DKI Jakarta terus berupaya menambah fasilitas kesehatan bagi pasien covid-19.
"Ke depan, rumah sakit akan ditambah, termasuk hotel juga, ruang isolasi mandiri juga ditambah," kata politikus Gerindra itu.
(Baca:
PPKM Tak Efektif, Ini yang Diinginkan Jokowi Selanjutnya)
Peningkatan tes covid-19 juga bakal digencarkan. Jumlah
testing sudah mencapai 13 kali lipat dari standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Jakarta juga berkontribusi 43 persen pada tes
swab polymerase chain reaction (PCR) secara nasional.
"Jadi Jakarta betul-betul mengupayakan berbagai upaya terkait pencegahan dan penanganan pengendalian covid di wilayah Jakarta," tegas Riza.
Riza menyebut Jakarta sebagai Ibu Kota Negara memiliki tingkat interaksi yang tinggi. Berbagai orang dengan kepentingan, baik dari dalam maupun luar negeri, dapat meningkatkan risiko terpapar covid-19. Dia berharap masyarakat sadar menjalankan protokol kesehatan.
"Mari kita masing-masing jaga diri, jaga lingkungan, jaga keluarga," ucap Riza.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)