Jakarta: Trase kedua pembangunan tol layang Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) diubah lantaran desakan Pemerintah Kota Bekasi. Perubahan trase tersebut diprediksi akan menggusur rumah pribadi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Basuki Hadimuljono di Komplek Rawa Semut, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi.
Seperti yang diketahui, pengerjaan tol layang Becakayu dilanjutkan pada awal 2015 lalu setelah mangkrak puluhan tahun. Ruas tol tersebut memiliki panjang 21 kilometer. Pengerjaan trase-nya dibagi menjadi dua tahap.
Tahap pertama sepanjang 11,8 kilometer dari DI Panjaitan sampai Jakasampurna, Bekasi Barat, Kota Bekasi. Adapun trase kedua dari Jakasampurna, Bekasi Barat, sampai Jalan Raya Ganda Agung, Bekasi Timur, sejauh 9,2 kilometer. Saat ini pengerjaan sudah memasuki trase 2a.
Namun, di tengah perjalanan pembangunannya, Pemerintah Kota Bekasi menuntut trase kedua diubah. Alasannya, desain trase kedua sebelumnya sudah tidak lagi relevan dengan kondisi estetika Kota Bekasi saat ini.
Baca: Pembangunan Tol Becakayu Sesi II A Molor
Kepala Bidang Infrastruktur Pengembangan Wilayah (IPW) Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bekasi, Erwin Guwinda menyampaikan, rencana perubahan rute trase kedua tol layang Becakayu sudah berhembus sejak akhir 2017 kemarin. Adapun, landasan perubahan trase tersebut adalah masalah estetika dan nilai ekonomis pembangunan jalan tol layang Becakayu.
"Dari rapat terakhir hari ini dengan Kementerian PU-Pera dan BPJT resmi berubah. Kabarnya ya rumah Menteri PU-Pera dan tetangganya ikut kena gusur," ungkap Erwin, Rabu, 15 Mei 2019.
Erwin mengaku, hingga saat ini Pemkot Bekasi belum menerima Detail Engineering Design (DED) perubahan trase kedua dari pemerintah pusat. Sehingga pihaknya belum bisa menganalisis wilayah mana saja yang akan terkena dampak pembangunan.
Namun, kata Erwin, trase yang berubah tidak akan mengubah tujuan awal pembangunan tol layang Becakayu. (Gan/J-1)
Jakarta: Trase kedua pembangunan tol layang Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) diubah lantaran desakan Pemerintah Kota Bekasi. Perubahan trase tersebut diprediksi akan menggusur rumah pribadi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Basuki Hadimuljono di Komplek Rawa Semut, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi.
Seperti yang diketahui, pengerjaan tol layang Becakayu dilanjutkan pada awal 2015 lalu setelah mangkrak puluhan tahun. Ruas tol tersebut memiliki panjang 21 kilometer. Pengerjaan trase-nya dibagi menjadi dua tahap.
Tahap pertama sepanjang 11,8 kilometer dari DI Panjaitan sampai Jakasampurna, Bekasi Barat, Kota Bekasi. Adapun trase kedua dari Jakasampurna, Bekasi Barat, sampai Jalan Raya Ganda Agung, Bekasi Timur, sejauh 9,2 kilometer. Saat ini pengerjaan sudah memasuki trase 2a.
Namun, di tengah perjalanan pembangunannya, Pemerintah Kota Bekasi menuntut trase kedua diubah. Alasannya, desain trase kedua sebelumnya sudah tidak lagi relevan dengan kondisi estetika Kota Bekasi saat ini.
Baca: Pembangunan Tol Becakayu Sesi II A Molor
Kepala Bidang Infrastruktur Pengembangan Wilayah (IPW) Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bekasi, Erwin Guwinda menyampaikan, rencana perubahan rute trase kedua tol layang Becakayu sudah berhembus sejak akhir 2017 kemarin. Adapun, landasan perubahan trase tersebut adalah masalah estetika dan nilai ekonomis pembangunan jalan tol layang Becakayu.
"Dari rapat terakhir hari ini dengan Kementerian PU-Pera dan BPJT resmi berubah. Kabarnya ya rumah Menteri PU-Pera dan tetangganya ikut kena gusur," ungkap Erwin, Rabu, 15 Mei 2019.
Erwin mengaku, hingga saat ini Pemkot Bekasi belum menerima Detail Engineering Design (DED) perubahan trase kedua dari pemerintah pusat. Sehingga pihaknya belum bisa menganalisis wilayah mana saja yang akan terkena dampak pembangunan.
Namun, kata Erwin, trase yang berubah tidak akan mengubah tujuan awal pembangunan tol layang Becakayu.
(Gan/J-1) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)