Jakarta: Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menilai pemerintah mempertaruhkan konsistensinya dalam pengendalian covid-19 dengan mengizinkan masyarakat melakukan mudik lebaran tahun ini. Konsistensi yang dipertaruhkan terkait menegakkan aturan serta protokol kesehatan.
"Ya ini konsistensi pemerintah akan dipertaruhkan. Bisa tidak tetap konsisten melakukan 3T dan 5M. Fase-fase ini adalah fase transisi di mana kita menguji kebijakan yang ada saat ini," ujarnya dilansir Media Indonesia, Senin, 4 April 2022.
Dicky menerangkan musim mudik lebaran adalah fase di mana masyarakat akan melakukan mobilitas besar-besaran lintas daerah. Pada kondisi tersebut, potensi kenaikan kasus sangat tinggi.
"Di situ diuji bagaimana mitigasinya, serta konsistensi terhadap penerapan 3T dan 5M," tutur dia.
Baca: Mudik Lebaran 2022, Penumpang Pesawat Diprediksi Mencapai 10 Juta
Namun, bila pemerintah berhasil mengendalikan kasusnya, hal ini akan membuka pintu endemi bagi Indonesia. Menurutnya, level penurunan status wabah tidak akan terjadi secara menyeluruh dan serentak melainkan bertahap per daerah.
Ia meminta pemerintah Indonesia tidak berfokus pada penurunan status tersebut melainkan fokus pada pengendaliannya. "Karena tidak mudah menurunkan ke level endemi. Bisa saja nanti levelnya menjadi epidemi. Epidemi itu pandemi tapi dengan skala yang lebih kecil. Jadi fokusnya pada pengendalian. Jika sudah terkendali itu lebih baik. Itu poinnya," ungkap Dicky.
Jakarta: Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menilai pemerintah mempertaruhkan konsistensinya dalam pengendalian covid-19 dengan mengizinkan masyarakat melakukan
mudik lebaran tahun ini. Konsistensi yang dipertaruhkan terkait menegakkan aturan serta
protokol kesehatan.
"Ya ini konsistensi pemerintah akan dipertaruhkan. Bisa tidak tetap konsisten melakukan 3T dan 5M. Fase-fase ini adalah fase transisi di mana kita menguji kebijakan yang ada saat ini," ujarnya dilansir
Media Indonesia, Senin, 4 April 2022.
Dicky menerangkan musim mudik lebaran adalah fase di mana masyarakat akan melakukan mobilitas besar-besaran lintas daerah. Pada kondisi tersebut, potensi kenaikan kasus sangat tinggi.
"Di situ diuji bagaimana mitigasinya, serta konsistensi terhadap penerapan 3T dan 5M," tutur dia.
Baca:
Mudik Lebaran 2022, Penumpang Pesawat Diprediksi Mencapai 10 Juta
Namun, bila pemerintah berhasil mengendalikan kasusnya, hal ini akan membuka pintu endemi bagi Indonesia. Menurutnya, level penurunan status wabah tidak akan terjadi secara menyeluruh dan serentak melainkan bertahap per daerah.
Ia meminta pemerintah Indonesia tidak berfokus pada penurunan status tersebut melainkan fokus pada pengendaliannya. "Karena tidak mudah menurunkan ke level endemi. Bisa saja nanti levelnya menjadi epidemi. Epidemi itu pandemi tapi dengan skala yang lebih kecil. Jadi fokusnya pada pengendalian. Jika sudah terkendali itu lebih baik. Itu poinnya," ungkap Dicky.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)