Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hadir dalam Pembukaan Praresmi Fasilitas Pengolahan Sampah Landfill Mining dan RDF Plant di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat. Anies menuturkan ingin mengubah paradigma mengenai sampah.
"Dan ini artinya paradigma yang berubah ini akan menular, ketika kita memandang sampah sebagai tanggung jawab bersama, ketika kita memandang sampah itu sebagai sesuatu yang bisa dimanfaatkan lebih jauh, maka peubahan itu akan berdampak dari hulu di tempat sampah itu dihasilkan, nantinya dihilir di mana itu diproses," ujar Anies di TPST Bantargebang, Senin, 10 Oktober 2022.
Anies berharap fasilitas ini dapat dimanfaatkan sebagai pendidikan untuk anak-anak. Sehingga para anak bisa mengerti ketika sampah dibuang, selanjutnya akan dikelola.
"Seperti juga fasilitas-fasilitas yang lain saya minta disiapkan sarana untuk pembelajaran bagi anak-anak kita. Supaya mereka tahu persis ujungnya dari buang sampah itu apa, prosesinya itu seperti apa, sehingga bisa mereka semakin mudah disadarkan mengapa perlu mengurangi sampah, mengapa perlu memilah sampah, mengapa perlu melakukan daur ulang karena pengelolaan sampah itu harus menjadi gerakan yang melibatkan semua bukan saja kita di Pemerintahan." terang Anies.
Anies menerangkan hal ini perlu dukungan dari seluruh lapisan masyarakat. Artinya, kata dia, ada proses pembiasaan, pembentukan budaya sadar sampah, juga budaya mengelola sampah pada masyarakat.
"Itu sebabnya tadi mengapa saya tadi minta sarana agar anak-anak kita bisa secara bertahap datang melihat dari dekat dan nantinya berubah perilakunya menjadi perilaku yang bertanggung jawab atas pengolahan sampah di tempat asal mereka masing-masing," jelas Anies. (Bianca Angelina Gendis)
Jakarta: Gubernur DKI Jakarta
Anies Baswedan hadir dalam Pembukaan Praresmi Fasilitas
Pengolahan Sampah Landfill Mining dan RDF
Plant di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST)
Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat. Anies menuturkan ingin mengubah paradigma mengenai sampah.
"Dan ini artinya paradigma yang berubah ini akan menular, ketika kita memandang sampah sebagai tanggung jawab bersama, ketika kita memandang sampah itu sebagai sesuatu yang bisa dimanfaatkan lebih jauh, maka peubahan itu akan berdampak dari hulu di tempat sampah itu dihasilkan, nantinya dihilir di mana itu diproses," ujar Anies di TPST Bantargebang, Senin, 10 Oktober 2022.
Anies berharap fasilitas ini dapat dimanfaatkan sebagai pendidikan untuk anak-anak. Sehingga para anak bisa mengerti ketika sampah dibuang, selanjutnya akan dikelola.
"Seperti juga fasilitas-fasilitas yang lain saya minta disiapkan sarana untuk pembelajaran bagi anak-anak kita. Supaya mereka tahu persis ujungnya dari buang sampah itu apa, prosesinya itu seperti apa, sehingga bisa mereka semakin mudah disadarkan mengapa perlu mengurangi sampah, mengapa perlu memilah sampah, mengapa perlu melakukan daur ulang karena pengelolaan sampah itu harus menjadi gerakan yang melibatkan semua bukan saja kita di Pemerintahan." terang Anies.
Anies menerangkan hal ini perlu dukungan dari seluruh lapisan masyarakat. Artinya, kata dia, ada proses pembiasaan, pembentukan budaya sadar sampah, juga budaya mengelola sampah pada masyarakat.
"Itu sebabnya tadi mengapa saya tadi minta sarana agar anak-anak kita bisa secara bertahap datang melihat dari dekat dan nantinya berubah perilakunya menjadi perilaku yang bertanggung jawab atas pengolahan sampah di tempat asal mereka masing-masing," jelas Anies.
(Bianca Angelina Gendis) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)