Jakarta: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta membeberkan sejumlah hal yang perlu diperhatikan masyarakat saat membeli rumah agar terhindar dari daerah rawan tanah bergerak atau tanah longsor. Salah satunya, hindari membeli rumah di kawasan lereng.
"Daerah yang rawan longsor dapat memiliki ciri-ciri adanya pohon dengan batang yang melengkung, adanya lapisan tanah/batuan yang miring ke arah luar, adanya retakan yang membentuk tapal kuda, atau adanya rembesan air pada lereng," ujar Kepala Pelaksana BPBD Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Rabu, 11 Januari 2022.
Namun, apabila masyarakat tetap ingin membeli rumah di kawasan tanah miring, harus dipastikan banyak pohon yang mengelilingi. Pasalnya, pepohonan dapat membuat kondisi tanah stabil dan kuat untuk menahan erosi.
Kemudian, pastikan struktur dan konstruksi rumah memiliki fondasi yang kuat. Sehingga, dapat menopang bangunan rumah dengan baik.
Sebelumnya, Isnawa menyebut ada 15 daerah yang berpotensi mengalami pergerakan tanah. Daerah tersebut tersebar di Jakarta Pusat, Jakarta Timur, dan Jakarta Selatan.
Ia memerinci, wilayah rawan tanah bergerak di Jakarta Pusat berada di Menteng. Lalu di Jakarta Selatan, meliputi Kecamatan Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan. Kemudian, di Pancoran, Pasar Minggu, dan Pesanggrahan.
Sedangkan, di Jakarta Timur meliputi wilayah Kecamatan Kramatjati dan Pasar Rebo. BPBD meminta lurah dan camat untuk memberikan imbauan waspada kepada warganya.
Jakarta: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
DKI Jakarta membeberkan sejumlah hal yang perlu diperhatikan masyarakat saat membeli rumah agar terhindar dari daerah rawan tanah bergerak atau tanah longsor. Salah satunya, hindari membeli rumah di kawasan lereng.
"Daerah yang rawan longsor dapat memiliki ciri-ciri adanya pohon dengan batang yang melengkung, adanya lapisan tanah/batuan yang miring ke arah luar, adanya retakan yang membentuk tapal kuda, atau adanya rembesan air pada lereng," ujar Kepala Pelaksana BPBD Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Rabu, 11 Januari 2022.
Namun, apabila masyarakat tetap ingin membeli rumah di kawasan tanah miring, harus dipastikan banyak pohon yang mengelilingi. Pasalnya, pepohonan dapat membuat kondisi tanah stabil dan kuat untuk menahan erosi.
Kemudian, pastikan struktur dan konstruksi rumah memiliki fondasi yang kuat. Sehingga, dapat menopang bangunan rumah dengan baik.
Sebelumnya, Isnawa menyebut ada 15 daerah yang berpotensi mengalami pergerakan tanah. Daerah tersebut tersebar di
Jakarta Pusat, Jakarta Timur, dan Jakarta Selatan.
Ia memerinci, wilayah rawan tanah bergerak di
Jakarta Pusat berada di Menteng. Lalu di Jakarta Selatan, meliputi Kecamatan Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan. Kemudian, di Pancoran, Pasar Minggu, dan Pesanggrahan.
Sedangkan, di Jakarta Timur meliputi wilayah Kecamatan Kramatjati dan Pasar Rebo. BPBD meminta lurah dan camat untuk memberikan imbauan waspada kepada warganya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)