Jakarta: Pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Jatibaru tak masalah jika jalur trayek angkot kembali dibuka. Namun, sebagai gantinya mereka minta diizinkan berjualan di trotoar.
Salah satu PKL, Asyilla, 25, tak keberatan Jalan Jatibaru dibuka kembali buat angkot. Hanya saja, Asyilla meminta sebagian lahan di trotoar untuk berjualan.
"Mendingan kalaupun ada kaki lima, ini kan trotoar gede nih, ya digunain trotoar aja. Ini kan ada batas kuning ya di situ aja, trotoar kan udah gede jadi di sini kaki lima," kata Asyilla di Jalan Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis, 1 Januari 2018.
Baca: Organda Sebut Sopir Angkot Tanah Abang Dipaksa Berdemo
Hal senada juga disampaikan Suwardi, 38. Ia menilai, barang dagangan PKL tak akan memenuhi trotoar. Lagipula, ia juga tak ingin menghalangi sopir angkot mencari nafkah.
"Harapannya kita, ini kan trotoar gede kasihlah kita. Orang kita enggak banyak-banyak. Dagang satu stand aja cukup. Kalo pengennya mah bagusan di sini (trotoar) enggak sama-sama ganggu. Orang cari hidup kita cari hidup juga, sopir angkot bisa hidup. Kalo gini kan enggak," kata Suwardi.
Pedagang lainnya, Ibrahim, 38, menyadari lokasi yang digunakan kini menyalahi aturan. Tapi, ia mengaku tak memiliki pilihan yang lebih baik.
Baca: Sopir Angkot Tanah Abang Tuntut Keadilan
Ia menilai, jalanan tak seharusnya digunakan pedagang untuk berjualan. Sebagai solusinya, jalanan sebaiknya dikembalikan ke fungsi semula, untuk jalur kendaraan.
"Biarin aja jadi jalan lagi gitu. Ini karena ada kesempatan kita berbondong-bondong kesini," jelas Ibrahim.
Jakarta: Pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Jatibaru tak masalah jika jalur trayek angkot kembali dibuka. Namun, sebagai gantinya mereka minta diizinkan berjualan di trotoar.
Salah satu PKL, Asyilla, 25, tak keberatan Jalan Jatibaru dibuka kembali buat angkot. Hanya saja, Asyilla meminta sebagian lahan di trotoar untuk berjualan.
"Mendingan kalaupun ada kaki lima, ini kan trotoar gede nih, ya digunain trotoar aja. Ini kan ada batas kuning ya di situ aja, trotoar kan udah gede jadi di sini kaki lima," kata Asyilla di Jalan Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis, 1 Januari 2018.
Baca:
Organda Sebut Sopir Angkot Tanah Abang Dipaksa Berdemo
Hal senada juga disampaikan Suwardi, 38. Ia menilai, barang dagangan PKL tak akan memenuhi trotoar. Lagipula, ia juga tak ingin menghalangi sopir angkot mencari nafkah.
"Harapannya kita, ini kan trotoar gede kasihlah kita. Orang kita enggak banyak-banyak. Dagang satu
stand aja cukup. Kalo pengennya mah bagusan di sini (trotoar) enggak sama-sama ganggu. Orang cari hidup kita cari hidup juga, sopir angkot bisa hidup. Kalo gini kan enggak," kata Suwardi.
Pedagang lainnya, Ibrahim, 38, menyadari lokasi yang digunakan kini menyalahi aturan. Tapi, ia mengaku tak memiliki pilihan yang lebih baik.
Baca:
Sopir Angkot Tanah Abang Tuntut Keadilan
Ia menilai, jalanan tak seharusnya digunakan pedagang untuk berjualan. Sebagai solusinya, jalanan sebaiknya dikembalikan ke fungsi semula, untuk jalur kendaraan.
"Biarin aja jadi jalan lagi gitu. Ini karena ada kesempatan kita berbondong-bondong kesini," jelas Ibrahim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(DRI)