Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bakal mengecek ratusan anak yang mengalami gizi buruk di Jakarta Utara. Ia tidak akan menolerir keadaan itu.
“Nanti kita cek langsung. Kita harus tangani. Kalau di Jakarta tidak boleh ada anak yang kekurangan gizi. Tidak boleh. Kalau sampai itu terjadi, maka itu ada kondisi yang tidak bisa ditolerir,” ujar Anies kepada awak media di Jalan Budi Kemuliaan, Jakarta Pusat, Jumat, 2 Februari 2018.
Anies berjanji bertindak cepat dan tanggap mengenai hal ini. Ia juga bakal meminta jajarannya mengecek setiap kampung di Jakarta untuk melihat kondisi masyarakat yang terkena gizi buruk.
“Pastikan tidak ada anak, orang tua, dan orang dewasa yang sampai kekurangan gizi. Saya akan periksa semuanya,” tegas Anies.
Dilansir Media Indonesia, di Jakarta Utara (Jakut), ratusan balita mengalami gizi buruk. Tercatat ada 194 balita di Jakarta Utara masuk kategori gizi kurus sekali, 150 di antaranya karena asupan gizi yang kurang.
"Sebanyak 150 anak tergolong tanpa penyakit berarti asupan gizi yang kurang. Kemudian 44 anak menderita penyakit penyerta yang mengakibatkan badannya kurus," kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara M Helmi dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan, Rabu, 31 Januari 2018.
Pihaknya telah melakukan beberapa upaya seperti pemberian makanan tambahan dan vitamin. Untuk anak-anak dengan penyakit penyerta, dilakukan pengobatan agar gizi kembali meningkat.
(Baca juga: Penyebab Gizi Buruk di Kota Besar)
"Peranan dan intervensi dari semua lintas sektor sangat dibutuhkan dalam penanganan gizi anak-anak seperti penyediaan air bersih, ketahanan pangan, jaminan kesehatan, dan bantuan lainnya," ujar Helmi.
Sementara itu, Wali Kota Jakarta Utara Husein Murad menyebut untuk meningkatkan asupan gizi kepada anak-anak membutuhkan kerja sama kuat dari semua sektor.
Hal itu merupakan tantangan sehingga perlu keterlibatan dari semua pihak agar mempunyai generasi yang berkualitas pada masanya.
"Semua yang terlibat bisa terinspirasi untuk mengambil bagian dalam meningkatkan gizi anak-anak di Jakarta Utara. Forum semacam ini perlu dan sangat penting. Begitu juga dengan tindak lanjutnya, apa yang dibicarakan harus riil dan dipraktikkan walaupun dalam lingkup yang kecil," jelas Husein Murad
Menurutnya, persoalan gizi sebagai sesuatu yang sangat penting dan monumental. Terobosan dan inovasi terkait dengan peningkatan gizi anak-anak harus terus dikembangkan dengan melibatkan semua potensi di Jakut untuk mencegah terjadinya kasus serupa wilayah itu.
(Baca juga: Ratusan Balita di Jakut Alami Gizi Buruk)
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/4KZOd2gN" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bakal mengecek ratusan anak yang mengalami gizi buruk di Jakarta Utara. Ia tidak akan menolerir keadaan itu.
“Nanti kita cek langsung. Kita harus tangani. Kalau di Jakarta tidak boleh ada anak yang kekurangan gizi. Tidak boleh. Kalau sampai itu terjadi, maka itu ada kondisi yang tidak bisa ditolerir,” ujar Anies kepada awak media di Jalan Budi Kemuliaan, Jakarta Pusat, Jumat, 2 Februari 2018.
Anies berjanji bertindak cepat dan tanggap mengenai hal ini. Ia juga bakal meminta jajarannya mengecek setiap kampung di Jakarta untuk melihat kondisi masyarakat yang terkena gizi buruk.
“Pastikan tidak ada anak, orang tua, dan orang dewasa yang sampai kekurangan gizi. Saya akan periksa semuanya,” tegas Anies.
Dilansir Media Indonesia, di Jakarta Utara (Jakut), ratusan balita mengalami gizi buruk. Tercatat ada 194 balita di Jakarta Utara masuk kategori gizi kurus sekali, 150 di antaranya karena asupan gizi yang kurang.
"Sebanyak 150 anak tergolong tanpa penyakit berarti asupan gizi yang kurang. Kemudian 44 anak menderita penyakit penyerta yang mengakibatkan badannya kurus," kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara M Helmi dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan, Rabu, 31 Januari 2018.
Pihaknya telah melakukan beberapa upaya seperti pemberian makanan tambahan dan vitamin. Untuk anak-anak dengan penyakit penyerta, dilakukan pengobatan agar gizi kembali meningkat.
(Baca juga:
Penyebab Gizi Buruk di Kota Besar)
"Peranan dan intervensi dari semua lintas sektor sangat dibutuhkan dalam penanganan gizi anak-anak seperti penyediaan air bersih, ketahanan pangan, jaminan kesehatan, dan bantuan lainnya," ujar Helmi.
Sementara itu, Wali Kota Jakarta Utara Husein Murad menyebut untuk meningkatkan asupan gizi kepada anak-anak membutuhkan kerja sama kuat dari semua sektor.
Hal itu merupakan tantangan sehingga perlu keterlibatan dari semua pihak agar mempunyai generasi yang berkualitas pada masanya.
"Semua yang terlibat bisa terinspirasi untuk mengambil bagian dalam meningkatkan gizi anak-anak di Jakarta Utara. Forum semacam ini perlu dan sangat penting. Begitu juga dengan tindak lanjutnya, apa yang dibicarakan harus riil dan dipraktikkan walaupun dalam lingkup yang kecil," jelas Husein Murad
Menurutnya, persoalan gizi sebagai sesuatu yang sangat penting dan monumental. Terobosan dan inovasi terkait dengan peningkatan gizi anak-anak harus terus dikembangkan dengan melibatkan semua potensi di Jakut untuk mencegah terjadinya kasus serupa wilayah itu.
(Baca juga:
Ratusan Balita di Jakut Alami Gizi Buruk)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(REN)