Jakarta: Ketua Bidang Pengembangan Pendidikan Apoteker Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) DKI Jakarta Sutriyo menilai, vitamin kedaluwarsa yang dikonsumsi ibu hamil dari Puskesmas Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, tak berbahaya.
Sutriyo menyebut masa konsumsi vitamin berbeda dengan obat. Vitamin B6 yang dikonsumsi ibu hamil bernama Novi Sri Wahyuni itu dinilai masih aman.
"Vitamin B6 (pyridoxine) dalam bentuk padatan atau tablet bersifat stabil. Pyridoxine juga tidak terakumulasi di dalam tubuh karena bersifat mudah larut sehingga cepat dieliminasi (dari tubuh). Jadi masih aman," kata dia, di Jakarta, Rabu, 21 Agustus 2019.
Senada, Pengurus Pusat Perkumpulan Obsetri dan Ginekologi Indonesia, Ulul Albab, mengatakan tidak ada implikasi pada ibu hamil yang mengonsumsi vitamin jenis pyridoxine kedaluwarsa. Masa pakai vitamin, kata dia, bisa lebih lama dari tanggal kedaluwarsa yang tertera pada kemasan obat.
"Tanggal kedaluwarsa pada vitamin berbeda dengan kedaluwarsa pada obat maupun makanan," kata Ulul.
Baca juga: Kepala Puskesmas Kamal Muara Disorot soal Obat Kedaluwarsa
Menurut Ulul, vitamin yang kedaluwarsa hanya berkurang kandungan zat penting di dalamnya. Dengan kata lain, yang hilang hanya khasiat tanpa menimbulkan efek samping berbahaya.
"Tanggal kedaluwarsa pada vitamin bukan menunjukkan batas akhir vitamin tersebut boleh diminum, tetapi lebih menunjukkan waktu terakhir kandungan nutrisi pada vitamin tersebut bekerja optimal dalam tubuh," tutur Ulul.
Dia juga memastikan janin dari ibu hamil aman. Hingga saat ini belum ada laporan gangguan kehamilan akibat mengonsumsi vitamin kedaluwarsa.
"Saat ini belum pernah dilaporkan efek langsung terhadap janin maupun ibunya jika tidak sengaja meminum vitamin yang sudah kedaluwarsa," ucap Ulul.
Kendati demikian, Ulul meminta fasilitas kesehatan yang memberikan obat bertanggung jawab. Ia mendesak rumah sakit atau Puskesmas teliti memberikan obat untuk pasien.
"Aspek kehati-hatian tetap harus diutamakan dalam pemberian obat maupun vitamin terutama ketelitian terhadap waktu kedaluwarsa," ujar Ulul.
Jakarta: Ketua Bidang Pengembangan Pendidikan Apoteker Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) DKI Jakarta Sutriyo menilai, vitamin kedaluwarsa yang dikonsumsi ibu hamil dari Puskesmas Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, tak berbahaya.
Sutriyo menyebut masa konsumsi vitamin berbeda dengan obat. Vitamin B6 yang dikonsumsi ibu hamil bernama Novi Sri Wahyuni itu dinilai masih aman.
"Vitamin B6 (pyridoxine) dalam bentuk padatan atau tablet bersifat stabil. Pyridoxine juga tidak terakumulasi di dalam tubuh karena bersifat mudah larut sehingga cepat dieliminasi (dari tubuh). Jadi masih aman," kata dia, di Jakarta, Rabu, 21 Agustus 2019.
Senada, Pengurus Pusat Perkumpulan Obsetri dan Ginekologi Indonesia, Ulul Albab, mengatakan tidak ada implikasi pada ibu hamil yang mengonsumsi vitamin jenis pyridoxine kedaluwarsa. Masa pakai vitamin, kata dia, bisa lebih lama dari tanggal kedaluwarsa yang tertera pada kemasan obat.
"Tanggal kedaluwarsa pada vitamin berbeda dengan kedaluwarsa pada obat maupun makanan," kata Ulul.
Baca juga:
Kepala Puskesmas Kamal Muara Disorot soal Obat Kedaluwarsa
Menurut Ulul, vitamin yang kedaluwarsa hanya berkurang kandungan zat penting di dalamnya. Dengan kata lain, yang hilang hanya khasiat tanpa menimbulkan efek samping berbahaya.
"Tanggal kedaluwarsa pada vitamin bukan menunjukkan batas akhir vitamin tersebut boleh diminum, tetapi lebih menunjukkan waktu terakhir kandungan nutrisi pada vitamin tersebut bekerja optimal dalam tubuh," tutur Ulul.
Dia juga memastikan janin dari ibu hamil aman. Hingga saat ini belum ada laporan gangguan kehamilan akibat mengonsumsi vitamin kedaluwarsa.
"Saat ini belum pernah dilaporkan efek langsung terhadap janin maupun ibunya jika tidak sengaja meminum vitamin yang sudah kedaluwarsa," ucap Ulul.
Kendati demikian, Ulul meminta fasilitas kesehatan yang memberikan obat bertanggung jawab. Ia mendesak rumah sakit atau Puskesmas teliti memberikan obat untuk pasien.
"Aspek kehati-hatian tetap harus diutamakan dalam pemberian obat maupun vitamin terutama ketelitian terhadap waktu kedaluwarsa," ujar Ulul.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)