Jakarta: Jajaran Polsek Palmerah melakukan operasi di Kampung Boncos, Palmerah, Jakarta Barat, pada Kamis, 10 Maret 2022. Polisi menangkap lima pengguna narkoba berinisial CAG, DS, DSN, DP, dan FHZ.
"Lima orang pengguna berikut barang bukti empat paket sabu kecil seharga Rp150 ribu rupiah, alat hisap sabu, lima timbangan, dan ribuan klip pastik sabu serta satu kunci letter T," kata Kapolsek Palmerah AKP Dodi Abdul Rohim saat dikonfirmasi, Kamis, 10 Maret 2022.
Pihaknya menerima informasi dari media sosial Facebook mengenai hotel yang digunakan pengedar sebagai lapak bedeng untuk transaksi dan mengonsumsi narkoba. Bedeng tersebut lantas dibongkar petugas.
Baca: Nyambi Edarkan Sabu, Pelayan Warteg Asal Brebes Diciduk
"Jadi para pelaku pengedar membangun lapak bedeng bedeng tersebut untuk dipakai saat mereka dan pembeli menggunakan sabu," imbuh Dodi.
Dodi mengatakan saat penggerebekan beberapa orang diduga bandar dan pengedar kabur karena telah menerima informasi operasi polisi. Dia menuturkan Kampung Boncos memiliki banyak akses yang memudahkan para bandar kabur menghindari petugas.
"Mereka para pengguna menggunakan sistem tempel, jadi pembeli sebelum mendapatkan barang haram mentransferkan sejumlah uang kepada bandar. Nantinya bandar akan menaruh barang haram tersebut di lokasi yang sudah ditentukan," tutur Dodi.
Jakarta: Jajaran Polsek Palmerah melakukan operasi di Kampung Boncos, Palmerah, Jakarta Barat, pada Kamis, 10 Maret 2022. Polisi menangkap lima pengguna
narkoba berinisial CAG, DS, DSN, DP, dan FHZ.
"Lima orang pengguna berikut barang bukti empat paket
sabu kecil seharga Rp150 ribu rupiah, alat hisap sabu, lima timbangan, dan ribuan klip pastik sabu serta satu kunci letter T," kata Kapolsek Palmerah AKP Dodi Abdul Rohim saat dikonfirmasi, Kamis, 10 Maret 2022.
Pihaknya menerima informasi dari media sosial Facebook mengenai hotel yang digunakan pengedar sebagai lapak bedeng untuk transaksi dan mengonsumsi narkoba. Bedeng tersebut lantas dibongkar petugas.
Baca:
Nyambi Edarkan Sabu, Pelayan Warteg Asal Brebes Diciduk
"Jadi para pelaku pengedar membangun lapak bedeng bedeng tersebut untuk dipakai saat mereka dan pembeli menggunakan sabu," imbuh Dodi.
Dodi mengatakan saat penggerebekan beberapa orang diduga bandar dan pengedar kabur karena telah menerima informasi operasi polisi. Dia menuturkan Kampung Boncos memiliki banyak akses yang memudahkan para bandar kabur menghindari petugas.
"Mereka para pengguna menggunakan sistem tempel, jadi pembeli sebelum mendapatkan barang haram mentransferkan sejumlah uang kepada bandar. Nantinya bandar akan menaruh barang haram tersebut di lokasi yang sudah ditentukan," tutur Dodi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)