Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. (Foto:MI/Arya)
Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. (Foto:MI/Arya)

Ahok Tes Kinerja Wali Kota dengan Penertiban di Rawajati

LB Ciputri Hutabarat • 01 September 2016 12:20
medcom.id, Jakarta: Pagi ini Pemerintah Kota Jakarta Selatan menggusur permukiman warga yang berdiri di bantaran rel kereta api di RT 09/04 Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan. Penertiban itu menjadi ujian buat Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi.
 
Sedikitnya ada 90 kepala keluarga yang tinggal di 50 rumah yang menjadi sasaran pembongkaran. Rencananya mereka dipindahkan ke Rusun Marunda, Jakarta Utara. Gubernur DKI Jakarta Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama menyerahkan sepenuhnya kewenangan penggusuran itu kepada Tri Kurniadi.
 
"Rawajati tanya sama wali kota. Kita tes saja, wali kotanya beres enggak. Masa semua mesti saya," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (1/9/2016).
 
Ahok Tes Kinerja Wali Kota dengan Penertiban di Rawajati
 
Terkait kehadiran Ratna Sarumpaet yang tiba-tiba muncul di tengan pembongkaran rumah warga, Ahok hanya menanggapi kehadiran wanita itu dengan tertawa sekaligus menyentil. "Bu Ratna mana pernah enggak hadir (saat penggusuran). Dia kan ada di mana-mana," kata Ahok sambil terkekeh.
 
Baca: Anggota DPRD DKI Sebut Penertiban Warga Rawajati Ilegal

Ratna mendatangi lokasi penggusuran untuk negoisasi dengan petugas dan pemerintah setempat. Ratna meminta penggusuran dihentikan. Namun, negoisasi gagal, pembongkaran tetap dilanjutkan.
 
Selain Ratna, hadir pula anggota Komisi A DPRD DKI dari Fraksi Gerindra, Syarief. Ia juga menolak penggusuran. Padahal, Ahok sudah melaporkan prihal penggusuran ke anggota DPRD DKI Jakarta.
 
"Bu Ratna sama kayak Syarief juga kan (selalu hadir di mana-mana)," terang Ahok.
 
Ahok Tes Kinerja Wali Kota dengan Penertiban di Rawajati
 
Ini bukan kali pertama Ratna hadir di tengah ricuhnya penggusuran. Sebelumnya, Ratna juga terlibat di pembongkaran Pasar Ikan, Jakarta Utara dan penggusuran Kampung Pulo, Jakarta Timur. Ratna menentang penggusuran yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta.
 
Seperti diketahui, warga Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan, menolak direlokasi ke Rusun Marunda, Jakarta Utara. Selain tinggal di bantaran kali, banyak juga warga yang menempati pinggir rel lahan PT KAI.
 
Pemprov DKI Jakarta sudah mengeluarkan peringatan sejak 2015 terkait rencana penggurusan permukiman warga Rawajati, Pancoran, Jaksel. Semula eksekusi penggusuran ini akan dilakukan pada awal Juni 2016. Berkat negosiasi penggusuran akhirnya ditunda.
 
Baca: Bentrok Reda, Alat Berat Mulai Robohkan Rumah Warga Rawajati
 
Namun, kenyataannya warga keukeuh menolak direlokasi ke tempat yang sudah disedikan pemerintah. Ahok heran kenapa warga sulit dipindahkan ke tempat lebih baik. Padahal Pemprov DKI Jakarta memberikan berbagai fasilitas gratis buat warga. Mantan Bupati Belitung Timur itu pun menyebut warga sudah terlalu manja.
 
"Saya katakan, kalian banyak yang tinggal di Jakarta, pagi-pagi juga sudah berangkat masuk kerja. Itu kita pindahin bukan ke Belitung loh, masih di Jakarta juga," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu 31 Agustus.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan