Jakarta: Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta bakal memasifkan pemetaan mutasi virus covid-19 melalui whole genome sequencing (WGS). Upaya itu untuk mendeteksi varian baru yang masuk ke Ibu Kota.
“Dinkes DKI Jakarta terus berkoordinasi bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan mengirimkan spesimen terduga mutasi virus ke Litbangkes Kemenkes untuk dilakukan WGS,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti, dalam keterangan tertulis, Sabtu, 22 Mei 2021.
Penyerahan spesimen berasal dari seluruh kasus positif dari pelaku perjalanan luar negeri ke Indonesia. WGS bakal dilakukan bila memenuhi salah satu dari sejumlah syarat.
Syarat tersebut, yakni klaster luar komunitas, penyintas positif yang kembali, sesudah divaksinasi, dan kasus anak. Kemudian orang dengan penyakit menular lain seperti tuberkulosis (TB) dan human immunodeficiency virus (HIV).
“Serta orang dengan riwayat bepergian dari negara lain,” papar dia.
Widyastuti menjelaskan alur pengiriman spesimen WGS berasal dari fasilitas kesehatan (faskes). Mereka menginformasikan ke Suku Dinas Kesehatan untuk diverifikasi kriteria spesimennya. Lalu mengisi data di sistem yang sudah disediakan.
(Baca: Mengurangi Penularan Tekan Potensi Mutasi Virus Covid-19)
Faskes dapat mengirimkan spesimen ke Labkesda DKI Jakarta bila belum dilakukan PCR. Sementara itu, spesimen yang diduga mengalami mutasi virus bisa dikirimkan ke Litbangkes Kemenkes bila sudah diperiksa PCR dengan hasil positif dan dengan cycle threshold (CT) value di bawah 30.
Seluruh upaya itu, kata Widyastuti, dibarengi dengan vaksinasi bagi lanjut usia (lansia) dan pelayanan publik di tahap 2. Kemudian memulai vaksinasi tahap 3 bagi kelompok masyarakat rentan di permukiman padat penduduk sejak 5 Mei 2021.
Sebelumnya, Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ngabila Salama menyebut ada dua kasus mutasi covid-19 asal India B1617 di Ibu Kota. Salah satu kasus menginfeksi tenaga kesehatan (nakes).
"Satu warga negara asing (WNA) dari luar negeri, dia sudah diisolasi rumah sakit langsung. Yang satu lagi memang tenaga kesehatan di DKI Jakarta," kata Ngabila kepada Medcom.id, Rabu, 19 Mei 2021.
Ngabila menjelaskan WNA tersebut berasal dari India. Setiap WNA, terutama dari India bakal dilacak pengurutan genome atau genome sequencing.
Sedangkan, satu nakes diduga tertular dari transmisi lokal. Namun, pihaknya tengah mencari tahu lebih lanjut kepastian sumber penularan mutasi varian baru itu.
"(Nakes itu) ada indikasinya, yang dicurigai ada (mutasi) virus. Nah kami lakukan surveilans secara aktif. Sehingga kasus nakes ini termasuk terjaring aktif surveilans dari Dinkes," jelasnya.
Jakarta: Dinas Kesehatan (Dinkes)
DKI Jakarta bakal memasifkan pemetaan
mutasi virus covid-19 melalui
whole genome sequencing (WGS). Upaya itu untuk mendeteksi varian baru yang masuk ke Ibu Kota.
“Dinkes DKI Jakarta terus berkoordinasi bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan mengirimkan spesimen terduga mutasi virus ke Litbangkes Kemenkes untuk dilakukan WGS,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti, dalam keterangan tertulis, Sabtu, 22 Mei 2021.
Penyerahan spesimen berasal dari seluruh kasus positif dari pelaku perjalanan luar negeri ke Indonesia. WGS bakal dilakukan bila memenuhi salah satu dari sejumlah syarat.
Syarat tersebut, yakni klaster luar komunitas, penyintas positif yang kembali, sesudah divaksinasi, dan kasus anak. Kemudian orang dengan penyakit menular lain seperti tuberkulosis (TB) dan
human immunodeficiency virus (HIV).
“Serta orang dengan riwayat bepergian dari negara lain,” papar dia.
Widyastuti menjelaskan alur pengiriman spesimen WGS berasal dari fasilitas kesehatan (faskes). Mereka menginformasikan ke Suku Dinas Kesehatan untuk diverifikasi kriteria spesimennya. Lalu mengisi data di sistem yang sudah disediakan.
(Baca:
Mengurangi Penularan Tekan Potensi Mutasi Virus Covid-19)
Faskes dapat mengirimkan spesimen ke Labkesda DKI Jakarta bila belum dilakukan PCR. Sementara itu, spesimen yang diduga mengalami mutasi virus bisa dikirimkan ke Litbangkes Kemenkes bila sudah diperiksa PCR dengan hasil positif dan dengan
cycle threshold (CT) value di bawah 30.
Seluruh upaya itu, kata Widyastuti, dibarengi dengan vaksinasi bagi lanjut usia (lansia) dan pelayanan publik di tahap 2. Kemudian memulai vaksinasi tahap 3 bagi kelompok masyarakat rentan di permukiman padat penduduk sejak 5 Mei 2021.
Sebelumnya, Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ngabila Salama menyebut ada dua kasus mutasi covid-19 asal India B1617 di Ibu Kota. Salah satu kasus menginfeksi tenaga kesehatan (nakes).
"Satu warga negara asing (WNA) dari luar negeri, dia sudah diisolasi rumah sakit langsung. Yang satu lagi memang tenaga kesehatan di DKI Jakarta," kata Ngabila kepada
Medcom.id, Rabu, 19 Mei 2021.
Ngabila menjelaskan WNA tersebut berasal dari India. Setiap WNA, terutama dari India bakal dilacak pengurutan genome atau
genome sequencing.
Sedangkan, satu nakes diduga tertular dari transmisi lokal. Namun, pihaknya tengah mencari tahu lebih lanjut kepastian sumber penularan mutasi varian baru itu.
"(Nakes itu) ada indikasinya, yang dicurigai ada (mutasi) virus. Nah kami lakukan surveilans secara aktif. Sehingga kasus nakes ini termasuk terjaring aktif surveilans dari Dinkes," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)