Jakarta: Pemimpin Proyek Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu), Herarto Startiono, mengakui anggotanya banyak yang bekerja melebihi porsi. Mereka ingin mendapatkan uang lembur untuk menambah pemasukan rumah tangga.
"Karena ingin biaya lembur, banyak yang bekerja melebihi porsi kerjanya masing-masing," kata Herarto, kepada Medcom.id, di Kantor PT Kresna Kusuma Dyandra Marga, Jakarta Timur, Kamis, 1 Februari 2018.
Para pekerja itu, kata Herarto, membutuhkan lebih dari sekedar gaji pokok yang ditawarkan dari kontrak kerja. Pasalnya, biaya pokok yang diterima pekerja dirasa kurang cukup untuk keluarga.
Kebutuhan harian di Jakarta yang tinggi dinilai menjadi salah satu faktor utama pekerja memilih lembur agar mendapat biaya tambahan.
Baca: Pengerjaan Tol Becakayu Banyak Menyalahi Aturan
"Mereka punya keluarga di kampung. Mereka mengaku biaya pokok hanya cukup untuk kebutuhan di Jakarta. Pengakuan pekerja memang biaya pokok kerjanya kurang. Sehingga mereka memilih lembur karena ada biaya tambahan (biaya lembur)," ujarnya.
Herarto mengungkapkan, banyaknya pekerja yang lembur bukan tanpa sepengetahuan mandor. Lantaran merasa iba dengan alasan pekerja yang membutuhkan uang lembur, mandor akhirnya membiarkan pekerja tersebut bekerja melebihi porsi yang seharusnya.
"Nah ini yang tidak boleh. Seharusnya Mandor bisa tegas. Karena ada tanggung jawab yang lebih besar," ujarnya.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/nbw39V6b" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Pemimpin Proyek Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu), Herarto Startiono, mengakui anggotanya banyak yang bekerja melebihi porsi. Mereka ingin mendapatkan uang lembur untuk menambah pemasukan rumah tangga.
"Karena ingin biaya lembur, banyak yang bekerja melebihi porsi kerjanya masing-masing," kata Herarto, kepada
Medcom.id, di Kantor PT Kresna Kusuma Dyandra Marga, Jakarta Timur, Kamis, 1 Februari 2018.
Para pekerja itu, kata Herarto, membutuhkan lebih dari sekedar gaji pokok yang ditawarkan dari kontrak kerja. Pasalnya, biaya pokok yang diterima pekerja dirasa kurang cukup untuk keluarga.
Kebutuhan harian di Jakarta yang tinggi dinilai menjadi salah satu faktor utama pekerja memilih lembur agar mendapat biaya tambahan.
Baca: Pengerjaan Tol Becakayu Banyak Menyalahi Aturan
"Mereka punya keluarga di kampung. Mereka mengaku biaya pokok hanya cukup untuk kebutuhan di Jakarta. Pengakuan pekerja memang biaya pokok kerjanya kurang. Sehingga mereka memilih lembur karena ada biaya tambahan (biaya lembur)," ujarnya.
Herarto mengungkapkan, banyaknya pekerja yang lembur bukan tanpa sepengetahuan mandor. Lantaran merasa iba dengan alasan pekerja yang membutuhkan uang lembur, mandor akhirnya membiarkan pekerja tersebut bekerja melebihi porsi yang seharusnya.
"Nah ini yang tidak boleh. Seharusnya Mandor bisa tegas. Karena ada tanggung jawab yang lebih besar," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)