medcom.id, Jakarta: Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat berharap Kementerian Pertanian membangun rumah pemotongan hewan (RPH) sedang dan kecil di Ibu Kota. RPH itu diperlukan agar alat dan proses pemotongan betul-betul tersusun dan terjaga kebersihannya.
Menurut Djarot, RPH sementara itu bisa dirasakan manfaatnya oleh banyak warga. Djarot menjelaskan, RPH sementara skala kecil bisa menampung sekitar empat ekor sapi dan 20 ekor kambing.
"Itu kecil, yang sedang misalnya 10 ekor sapi dan 30 atau 40 ekor kambing gitu ya, disesuaikan tempatnya," kata Djarot usai meninjau RPH sementara di Al-Azhar Sentra Primer, Jalan Dr. Sumarno Sentra Primer Baru Timur, Cakung, Jakarta Timur, Kamis (8/9/2016).
Baca: Tak Ada Larangan Potong Hewan Kurban di Masjid & Sekolah
RPH sementara Al-Azhar Sentra Primer menerapkan tata cara pemotongan hewan sesuai syariat agama Islam. Seluruh alat dan proses pemotongan betul-betul tersusun dan terjaga kebersihannya.
Jika semakin banyak RPH serupa, Djarot mengatakan, tahun depan diharapkan pemotongan hewan kurban di Jakarta bukan hanya bersih, sehat, higienis, aman, dan halal, tetapi juga menjadi contoh bagi daerah lain.
"Dan itu bisa menjamin bahwa pemotongan hewan kurban di Jakarta bisa jadi contoh di kota-kota besar di Indonesia," jelas Djarot.
Djarot pun memastikan, Pemprov DKI Jakarta siap membantu melalui APBD jika pemerintah pusat ingin menambah RPH sementara di Jakarta. "Kalau dia nambah kami akan bantu," ujarnya.
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Hari Priyono mengatakan, kemungkinan tahun depan pemerintah pusat akan menambah tiga RPH sejenis. RPH Al-Azhar Sentra Primer mampu menampung sekitar 25 ekor sapi dan 100 ekor kambing. "Sementara satu, nanti tahun depan akan kita tambah," kata Hari.
Lokasi prototipe RPH sementara dipilih berdasarkan tingginya kepadatan penduduk. Pembangunan satu RPH sentra diperkirakan menghabiskan dana sekira Rp200 juta.
medcom.id, Jakarta: Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat berharap Kementerian Pertanian membangun rumah pemotongan hewan (RPH) sedang dan kecil di Ibu Kota. RPH itu diperlukan agar alat dan proses pemotongan betul-betul tersusun dan terjaga kebersihannya.
Menurut Djarot, RPH sementara itu bisa dirasakan manfaatnya oleh banyak warga. Djarot menjelaskan, RPH sementara skala kecil bisa menampung sekitar empat ekor sapi dan 20 ekor kambing.
"Itu kecil, yang sedang misalnya 10 ekor sapi dan 30 atau 40 ekor kambing gitu ya, disesuaikan tempatnya," kata Djarot usai meninjau RPH sementara di Al-Azhar Sentra Primer, Jalan Dr. Sumarno Sentra Primer Baru Timur, Cakung, Jakarta Timur, Kamis (8/9/2016).
Baca:
Tak Ada Larangan Potong Hewan Kurban di Masjid & Sekolah
RPH sementara Al-Azhar Sentra Primer menerapkan tata cara pemotongan hewan sesuai syariat agama Islam. Seluruh alat dan proses pemotongan betul-betul tersusun dan terjaga kebersihannya.
Jika semakin banyak RPH serupa, Djarot mengatakan, tahun depan diharapkan pemotongan hewan kurban di Jakarta bukan hanya bersih, sehat, higienis, aman, dan halal, tetapi juga menjadi contoh bagi daerah lain.
"Dan itu bisa menjamin bahwa pemotongan hewan kurban di Jakarta bisa jadi contoh di kota-kota besar di Indonesia," jelas Djarot.
Djarot pun memastikan, Pemprov DKI Jakarta siap membantu melalui APBD jika pemerintah pusat ingin menambah RPH sementara di Jakarta. "Kalau dia nambah kami akan bantu," ujarnya.
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Hari Priyono mengatakan, kemungkinan tahun depan pemerintah pusat akan menambah tiga RPH sejenis. RPH Al-Azhar Sentra Primer mampu menampung sekitar 25 ekor sapi dan 100 ekor kambing. "Sementara satu, nanti tahun depan akan kita tambah," kata Hari.
Lokasi prototipe RPH sementara dipilih berdasarkan tingginya kepadatan penduduk. Pembangunan satu RPH sentra diperkirakan menghabiskan dana sekira Rp200 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)