Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau gedung DPRD DKI Jakarta yang dikabarkan mengalami kerusakan. Menuju lantai 11, Anies menyebut kerusakan gedung membahayakan dan meminta segera diperbaiki.
"Keselamatan kerja itu nomor satu, apalagi di tempat kerja harus aman. Tadi pagi ada laporan di lantai 11 itu temboknya miring dan retak," kata Anies saat meninjau lokasi di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat, 15 Februari 2017.
Berdasarakan laporan Biro Umum Pemprov DKI Jakarta, dinding di lantai 11 itu retak dan miring 20 derajat. "Ada risiko cukup besar jadi harus segera diperbaiki," kata Anies.
Kabiro Umum Pemprov DKI Jakarta Firmansyah mengatakan, ruangan di lantai 11 merupakan ruangan mesin pendingin udara. Ia menduga keretakan yang terjadi karena adanya getaran yang cukup tinggi dari mesin.
Baca: Gedung DPRD DKI Rusak, Arus Pejalan Kaki Sempat Dialihkan
"Mungkin di situ juga kan pakai HPL (High Pressure Laminate) kalau kebuka itu ada udara masuk dari tengah cukup keras. Karena tekanan ke membran dari gedung itulah yang agak nahan," jelas Firmansyah.
Ia sudah berkoordinasi dangan PT Jaya Konstruksi selaku kontraktor pembangunan gedung DPRD DKI. Untuk sementara, akses pejalan kaki dari Gedung DPRD menuju Balai Kota ditutup sementara.
"Kemarin sudah diinspeksi oleh Jaya Konstruksi dan diambil pengamanan awal. Kita mengikat di beberapa titik untuk penguatan sementara," ucapnya.
Gedung DPRD DKI Jakarta yang baru kembali mengalami kerusakan di dinding bagian luar gedung. Lapisan GRC (Glass Fibre Reinforced Concrete) atau papan semen fiber glass yang melapisi dinding terlihat menggelembung.
Dari pantauan Medcom.id, lapisan GRC terlihat seperti akan terkelupas dan menggembung. Lapisan fiber yang menggelembung berada di lantai 11 ruang mesin sealer AC.
Sepintas memang tak tampak kerusakan jika dilihat dari kejauhan karena lapisan dinding GRC yang berwarna abu-abu terpantul cahaya matahari. Namun, dilihat dari jarak dekat tampak sekali permukaannya tidak rata.
Mengantisipasi adanya jatuhan material dari atas, akses pejalan kaki dari arah gerbang masuk DPRD DKI di Jalan Kebon Sirih menuju Balai Kota ditutup. Para pejalan kaki dialihkan melewati gedung sekretariat DPRD DKI.
Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau gedung DPRD DKI Jakarta yang dikabarkan mengalami kerusakan. Menuju lantai 11, Anies menyebut kerusakan gedung membahayakan dan meminta segera diperbaiki.
"Keselamatan kerja itu nomor satu, apalagi di tempat kerja harus aman. Tadi pagi ada laporan di lantai 11 itu temboknya miring dan retak," kata Anies saat meninjau lokasi di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat, 15 Februari 2017.
Berdasarakan laporan Biro Umum Pemprov DKI Jakarta, dinding di lantai 11 itu retak dan miring 20 derajat. "Ada risiko cukup besar jadi harus segera diperbaiki," kata Anies.
Kabiro Umum Pemprov DKI Jakarta Firmansyah mengatakan, ruangan di lantai 11 merupakan ruangan mesin pendingin udara. Ia menduga keretakan yang terjadi karena adanya getaran yang cukup tinggi dari mesin.
Baca:
Gedung DPRD DKI Rusak, Arus Pejalan Kaki Sempat Dialihkan
"Mungkin di situ juga kan pakai HPL (High Pressure Laminate) kalau kebuka itu ada udara masuk dari tengah cukup keras. Karena tekanan ke membran dari gedung itulah yang agak nahan," jelas Firmansyah.
Ia sudah berkoordinasi dangan PT Jaya Konstruksi selaku kontraktor pembangunan gedung DPRD DKI. Untuk sementara, akses pejalan kaki dari Gedung DPRD menuju Balai Kota ditutup sementara.
"Kemarin sudah diinspeksi oleh Jaya Konstruksi dan diambil pengamanan awal. Kita mengikat di beberapa titik untuk penguatan sementara," ucapnya.
Gedung DPRD DKI Jakarta yang baru kembali mengalami kerusakan di dinding bagian luar gedung. Lapisan GRC (Glass Fibre Reinforced Concrete) atau papan semen fiber glass yang melapisi dinding terlihat menggelembung.
Dari pantauan Medcom.id, lapisan GRC terlihat seperti akan terkelupas dan menggembung. Lapisan fiber yang menggelembung berada di lantai 11 ruang mesin sealer AC.
Sepintas memang tak tampak kerusakan jika dilihat dari kejauhan karena lapisan dinding GRC yang berwarna abu-abu terpantul cahaya matahari. Namun, dilihat dari jarak dekat tampak sekali permukaannya tidak rata.
Mengantisipasi adanya jatuhan material dari atas, akses pejalan kaki dari arah gerbang masuk DPRD DKI di Jalan Kebon Sirih menuju Balai Kota ditutup. Para pejalan kaki dialihkan melewati gedung sekretariat DPRD DKI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(FZN)