Pengumuman pengalihan jalur pejalan kaki di Gedung DPRD DKI Jakarta. Foto: Whisnu Mardiansyah
Pengumuman pengalihan jalur pejalan kaki di Gedung DPRD DKI Jakarta. Foto: Whisnu Mardiansyah

Gedung DPRD DKI Rusak, Arus Pejalan Kaki Sempat Dialihkan

Whisnu Mardiansyah • 15 Desember 2017 03:32
Jakarta: Gedung DPRD DKI Jakarta yang baru kembali mengalami kerusakan di dinding bagian luar gedung. Lapisan GRC (Glass Fibre Reinforced Concrete) atau papan semen fiber glass yang melapisi dinding terlihat menggelembung.
 
Dari pantauan medcom.id, lapisan GRC terlihat seperti akan terkelupas dan menggelembung. Lapisan fiber yang menggelembung tepat di atas lantai yang menghubungkan bangunan DPRD lama dengan yang baru.
 
Kerusakan memang tak tampak jika dilihat dari kejauhan, karena lapisan dinding GRC yang berwarna abu-abu terpantul cahaya matahari. Namun, dilihat dari jarak dekat, tampak sekali permukaannya tidak rata.

Mengantisipasi adanya jatuhan material dari atas, akses pejalan kaki dari gerbang masuk DPRD DKI di Jalan Kebon Sirih menuju Balai Kota ditutup. Para pejalan kaki dialihkan melewati gedung sekretariat DPRD DKI.
 
Kerusakan gedung ini sempat menjadi tontonan para PNS dan warga yang kebetulan melintas. Mereka penasaran melihat kerusakan gedung yang terlihat mengembung lapisan dindingnya.
 
"Katanya miring mau lihat bener apa engga," kata Asrofi salah seorang wartawan yang biasa meliput di Balai Kota kepada medcom.id di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis 14 Desember 2017.
 
Salah seorang petugas keamanan berseragam Satpol PP mengatakan keretakan dinding tersebut terjadi sejak tadi pagi. Petugas itu diintruksikan untuk menutup akses pejalan kaki mengunakan cone.
 
Gedung DPRD DKI Rusak, Arus Pejalan Kaki Sempat Dialihkan
(Gedung DPRD. Foto: medcom.id/Whisnu Mardiansyah)
 
Kepala Dinas Perumahan dan Gedung DPRD DKI Jakarta Agustino mengaku baru mendengar informasi ini. Menurutnya, pengelolaan dan perawatan gedung DPRD DKI yang baru bukan dikelola oleh Dinas Tata Ruang. "Saya baru dengar itu. Kalau gedung DPRD DKI itu yang mengelola Dinas Tata Ruang," kata Agustino saat dihubungi medcom.id.
 
Agustino menduga kerusakan tersebut akibat masuknya air ke lapisan dinding GRC. Ia meminta hal itu segera diperbaiki kerana material GRC yang jatuh sangat membahayakan. "Terkelupas sangat membahayakan orang," kata Agustino.
 
Agustino meminta GRC yang menggelembung itu segera dibongkar semuanya. Agustino menceritakan, saat ia menjabat sebagai Kabiro Umum Pemprov DKI tahun 2014, ia sudah memperingatkan kerusakan yang bakal terjadi dengan pemasangan GRC.
 
"Ini mungkin kejadian pertama mungkin dulu banyak kerusakan saya suruh perbaiki. Sudah kasih peringatan dan berbahaya. Suatu saat kalau jatuh berbahaya sekali tapi engga ditanggapi dan diubah," jelasnya.
 
Kerusakan bangunan gedung DPRD DKI yang baru ini bukan kali pertama. September 2015 lalu, ditemukan banyak kerusakan di gedung 11 lantai itu. Kerusakan yang sangat nampak seperti adanya kaca retak di bagian depan gedung, atap yang bolong-bolong, tombol lift yang rusak, dan pintu lift yang kadang macet.
 
Gedung DPRD DKI Jakarta tergolong gedung baru. Gedung ini diresmikan tahun 2012 lalu. Terdiri dari 11 lantai, bangunan itu berdiri kokoh tepat di samping Gedung DPRD DKI lama. Pendanaan bangunan itu menggunakan anggaran multi years pada 2009 sampai 2012 dengan menghabiskan dana Rp500 miliar. Gedung ini resmi mulai dipakai anggota DPRD DKI periode 2014-2019.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AGA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan