Ribuan umat Islam bersiap mengikuti kegiatan zikir dan doa bersama saat Aksi Bela Islam III di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Jumat (2/12). Foto: Antara Foto/Akbar Nugroho Gumay.
Ribuan umat Islam bersiap mengikuti kegiatan zikir dan doa bersama saat Aksi Bela Islam III di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Jumat (2/12). Foto: Antara Foto/Akbar Nugroho Gumay.

Aksi 212 Dinilai Telah Memberikan Terobosan Baru Berdemonstrasi

Achmad Zulfikar Fazli • 04 Desember 2016 06:55
medcom.id, Jakarta: Wakil Ketua Badan Kerjasama Antarparlemen (BKSAP) Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Rofi Munawar mengapresiasi aksi bela Islam jilid III yang berjalan tertib dan lancar. Aksi yang berlangsung pada 2 Desember itu dinilai secara sempurna mengulangi kesuksesan aksi sebelumnya pada 4 November.
 
"Aksi 212 secara nyata telah menarik perhatian dunia internasional, karena perlu diakui kegiatan tersebut berjalan kondusif dan relatif aman. Padahal aksi itu melibatkan lebih dari jutaan orang. Di banyak negara lain, aksi dengan masa sebesar itu dan tema yang sensitif terkait penistaan agama seringkali menimbulkan korban jiwa dan kekerasan yang luar biasa." kata Rofi Munawar di Jakarta, Minggu (4/12/2016).
 
Legislator asal Jawa Timur ini menjelaskan, aksi tersebut telah memberikan alternatif dan terobosan demontrasi yang mengedepankan nilai-nilai subtansial dan prosedural. Sebab, aksi tersebut mengedepankan dialog dan pesan yang kuat sehingga tidak ada gesekan dan konflik dengan aparat.

"Kerasnya tuntutan, ditempuh dengan jalan yang prosedural dan konstitusional. Sangat layak dijadikan model demonstrasi yang sejuk dan atraktif," tegas dia.
 
Baca: Aksi 212, Kapolda Bali: Tak Ada Satu pun Ranting Patah di Monas
 
Rofi juga mengapresiasi aparat keamanan yang secara persuasif mengawal aksi 212. Menurut dia, aparat kemanan sudah sangat adaptif dan kompromi. Ia menilai itu sebuah sikap yang bijak dan arif di tengah psikologis massa yang gundah. Dia pun berharap tuntutan dari aksi yang super damai ini mampu secara cermat ditindaklanjuti oleh aparat penegak hukum dengan tepat.
 
"Kepada para peserta aksi, anda semua telah tunjukan kepada masyarakat internasional dan dunia Islam, khususnya kasus penistaan agama ini akan mendapatkan hasil yang adil tanpa harus melalui jalan kekerasan. Dengan tetap berkomitmen kepada nilai-nilai keyakinan yang kuat, namun tetap prosedural dan konstitusional menempuhnya," kata dia.
 
2 Desember, jutaan umat Islam tumpah ruah di kawasan silang Monumen Nasional, Jakarta Pusat. Mereka datang dari berbagai daerah untuk menuntut Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ditahan. Aksi yang berlangsung sejak pagi dan di selingi dengan salat Jumat berjamaah itu berjalan dengan damai. Sesuai janji antara Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI dan kepolisian, sekira pukul 13.00 WIB, massa bubar dengan tertib.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan