Jakarta: Warga mengeluhkan unjuk rasa sejumlah pedagang kaki lima (PKL) Tanah Abang di Gedung Ombudsman Republik Indonesia (ORI), Kuningan, Jakarta Selatan. Pasalnya, demo itu membuat macet.
Pantauan Medcom.id, ratusan PKL Tanah Abang terlihat sudah memenuhi depan Gedung ORI sekitar pukul 13.00 WIB. Para pedagang membawa atribut-atribut simbolik dagangan mereka seperti pakaian, handuk, dan mukena.
"Ini dibawa langsung dari Tanah Abang," kata Gali, 36, kepada Medcom.id, di Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa, 3 April 2018.
Beberapa angkutan umum trayek Tanah Abang-Pasar Minggu juga terlihat terparkir di pinggir jalan Rasuna Said. Menurut Gali, Angkutan umum itu digunakan khusus untuk mengantarkan para PKL ke lokasi tujuan unjuk rasa.
"Langsung tadi kita dari Tanah Abang naik 10 metromini S640, trayek Tanah Abang-Pasar Minggu," ucap Gali.
Lalu lintas di Jalan Rasuna Said pun terhambat. Beberapa kendaraan mobil dan motor terlihat mesti masuk ke jalur cepat. Beberapa kendaraan terlihat saling membunyikan klakson ke arah pengunjuk rasa.
"Boleh saja berunjuk rasa. Tapi seharusnya tidak dilakukan sampai menutup akses jalan protokol," ketus Reza, seorang pengendara motor.
Baca: PKL Jatibaru Mendemo Ombudsman
Para pedagang yang mengatasnamakan Forum Pedagang Kreatif Lapangan Jatibaru (FPKLJB) mendemo Ombudsman. Mereka memprotes pernyataan Plt Kepala Ombudsman RI Perwakilan DKI Jakarta Dominikus Dalu.
Dominikus menemukan empat pelanggaran saat meninjau Jalan Jatibaru Raya. Pemprov DKI pun diwajibkan menindaklanjuti laporan hasil akhir pemeriksaan (LHAP) dari Ombudsman.
"Kami pedagang akan melakukan aksi damai hari ini pukul 13.00 WIB di Kantor Ombudsman, Rasuna Said Kuningan," kata koordinator aksi Giswar Ranto Muda saat dikonfirmasi, Selasa, 3 April 2018.
Giswar menjelaskan PKL tak terima dengan pernyataan Ombudsman yang menyebut ada malaadministrasi dalam penutupan Jalan Jatibaru oleh Pemprov DKI. "Intinya kami pedagang ingin melaporkan temuan-temuan jalanan yang ditutup, tetapi Ombudsman tidak merilis laporan atau kajiannya. Pedagang menuntut keadilan."
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/VNx7VJ8K" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Warga mengeluhkan unjuk rasa sejumlah pedagang kaki lima (PKL) Tanah Abang di Gedung Ombudsman Republik Indonesia (ORI), Kuningan, Jakarta Selatan. Pasalnya, demo itu membuat macet.
Pantauan
Medcom.id, ratusan PKL Tanah Abang terlihat sudah memenuhi depan Gedung ORI sekitar pukul 13.00 WIB. Para pedagang membawa atribut-atribut simbolik dagangan mereka seperti pakaian, handuk, dan mukena.
"Ini dibawa langsung dari Tanah Abang," kata Gali, 36, kepada
Medcom.id, di Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa, 3 April 2018.
Beberapa angkutan umum trayek Tanah Abang-Pasar Minggu juga terlihat terparkir di pinggir jalan Rasuna Said. Menurut Gali, Angkutan umum itu digunakan khusus untuk mengantarkan para PKL ke lokasi tujuan unjuk rasa.
"Langsung tadi kita dari Tanah Abang naik 10 metromini S640, trayek Tanah Abang-Pasar Minggu," ucap Gali.
Lalu lintas di Jalan Rasuna Said pun terhambat. Beberapa kendaraan mobil dan motor terlihat mesti masuk ke jalur cepat. Beberapa kendaraan terlihat saling membunyikan klakson ke arah pengunjuk rasa.
"Boleh saja berunjuk rasa. Tapi seharusnya tidak dilakukan sampai menutup akses jalan protokol," ketus Reza, seorang pengendara motor.
Baca: PKL Jatibaru Mendemo Ombudsman
Para pedagang yang mengatasnamakan Forum Pedagang Kreatif Lapangan Jatibaru (FPKLJB) mendemo Ombudsman. Mereka memprotes pernyataan Plt Kepala Ombudsman RI Perwakilan DKI Jakarta Dominikus Dalu.
Dominikus menemukan empat pelanggaran saat meninjau Jalan Jatibaru Raya. Pemprov DKI pun diwajibkan menindaklanjuti laporan hasil akhir pemeriksaan (LHAP) dari Ombudsman.
"Kami pedagang akan melakukan aksi damai hari ini pukul 13.00 WIB di Kantor Ombudsman, Rasuna Said Kuningan," kata koordinator aksi Giswar Ranto Muda saat dikonfirmasi, Selasa, 3 April 2018.
Giswar menjelaskan PKL tak terima dengan pernyataan Ombudsman yang menyebut ada malaadministrasi dalam penutupan Jalan Jatibaru oleh Pemprov DKI. "Intinya kami pedagang ingin melaporkan temuan-temuan jalanan yang ditutup, tetapi Ombudsman tidak merilis laporan atau kajiannya. Pedagang menuntut keadilan."
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)