medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengancam akan mengevaluasi lurah yang mengabaikan keluhan warga melalui aplikasi Qlue. Djarot kecewa ada 13 kelurahan yang belum menindaklanjuti laporan warga di aplikasi Qlue.
"Kita evaluasi lurahnya," kata Djarot di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis 31 Agustus 2017.
Baca: Pemprov DKI Diminta Evaluasi Program Qlue
Djarot mengatakan, dirinya tidak segan mengganti lurah yang sengaja mengabaikan laporan warga. Namun, Djarot tetap memeriksa kinerja lurah dan kebenaran laporan yang masuk. "Kalau dia enggak becus bekerja ya kita ganti. Aku enggak pernah pecat kok, tapi ganti orang," kata Djarot.
Sebelumnya, Djarot menanggapi santai soal laporan Qlue yang menurun. Kepala UPT Jakarta Smart City Setiaji menerangkan, terjadi penurunan sekitar 50 persen pasca kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
PNS Pemprov DKI kini semakin lambat menindaklanjuti laporan warga yang disampaikan lewat Qlue. Biasanya, laporan Qlue akan ditindaklanjuti dalam jangka waktu 1 hingga 2 hari.
Baca: Lima Masalah Paling Banyak Dilaporkan Warga Lewat Qlue
Tahun lalu, rata-rata laporan yang masuk dalam aplikasi Qlue mencapai 1.500 laporan dalam satu hari. Kini, laporan yang masuk hanya sekitar 800 laporan per hari.
Djarot menganggap kondisi tersebut hal yang positif. "Ya bagus dong, tidak ada laporan berarti kinerja bagus. Tapi bisa juga enggak kerja. Ya, saya harap karena alasan pertama," tegas Djarot.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/GNGLEMxb" allowfullscreen></iframe>
medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengancam akan mengevaluasi lurah yang mengabaikan keluhan warga melalui aplikasi Qlue. Djarot kecewa ada 13 kelurahan yang belum menindaklanjuti laporan warga di aplikasi Qlue.
"Kita evaluasi lurahnya," kata Djarot di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis 31 Agustus 2017.
Baca:
Pemprov DKI Diminta Evaluasi Program Qlue
Djarot mengatakan, dirinya tidak segan mengganti lurah yang sengaja mengabaikan laporan warga. Namun, Djarot tetap memeriksa kinerja lurah dan kebenaran laporan yang masuk. "Kalau dia enggak becus bekerja ya kita ganti. Aku enggak pernah pecat kok, tapi ganti orang," kata Djarot.
Sebelumnya, Djarot menanggapi santai soal laporan Qlue yang menurun. Kepala UPT Jakarta Smart City Setiaji menerangkan, terjadi penurunan sekitar 50 persen pasca kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
PNS Pemprov DKI kini semakin lambat menindaklanjuti laporan warga yang disampaikan lewat Qlue. Biasanya, laporan Qlue akan ditindaklanjuti dalam jangka waktu 1 hingga 2 hari.
Baca:
Lima Masalah Paling Banyak Dilaporkan Warga Lewat Qlue
Tahun lalu, rata-rata laporan yang masuk dalam aplikasi Qlue mencapai 1.500 laporan dalam satu hari. Kini, laporan yang masuk hanya sekitar 800 laporan per hari.
Djarot menganggap kondisi tersebut hal yang positif. "Ya bagus dong, tidak ada laporan berarti kinerja bagus. Tapi bisa juga enggak kerja. Ya, saya harap karena alasan pertama," tegas Djarot.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)