Jakarta: Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengintegrasikan data pemerintah pusat dan daerah terkait jumlah penduduk miskin di Ibu Kota. Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria (Ariza) menyebut integrasi diperlukan agar akurasi bantuan sosial tepat sasaran dan mempercepat pengurangan jumlah penduduk miskin.
"Integrasi data merupakan hal substansial untuk mewujudkan kompleksitas program," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria saat membuka rapat koordinasi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan di Balai Kota Jakarta, Kamis, 13 Oktober 2022.
Menurut dia, data yang tertintegrasi bakal mengaktualisasi peningkatan kesejahteraan penduduk. Sehingga, hal tersebut sangat penting dalam proses perencanaan, pengawasan, dan evaluasi.
"Kami perlu memastikan seluruh program penanggulangan kemiskinan di DKI dapat efektif menurunkan tingkat kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat di Jakarta," katanya.
Wagub DKI menyebut tingkat kemiskinan di Jakarta pada 2017-2019 konsisten menurun. Namun, angka warga miskin meningkat karena pandemi covid-19 menjadi 4,69 persen dari total penduduk DKI pada Maret 2022.
"Tren capaian tingkat kemiskinan selama beberapa waktu terakhir yang cenderung belum mengalami perbaikan berarti, rata rata capaian tingkat kemiskinan di DKI Jakarta sebesar 3,84 persen dalam kurun waktu 19 tahun terakhir," kata Ariza.
Meski begitu, ia optimistis pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta yang positif berpeluang besar menurunkan angka kemiskinan. Ia mencatat pada triwulan II- 2022 ekonomi DKI Jakarta tumbuh 5,59 persen atau lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya 4,62 persen.
Dengan kondisi itu, ia meyakini perekonomian Jakarta pada 2022 diproyeksi terus melanjutkan pemulihan pada kisaran 5,3 sampai 6,1 persen secara tahunan. Adapun motor penggerak utama pertumbuhan ekonomi di DKI pada 2022 dari sisi pengeluaran masih bersumber dari konsumsi rumah tangga.
Jakarta: Pemerintah Provinsi (
Pemprov) DKI Jakarta mengintegrasikan data pemerintah pusat dan daerah terkait jumlah penduduk miskin di Ibu Kota. Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria (Ariza) menyebut integrasi diperlukan agar akurasi bantuan sosial tepat sasaran dan mempercepat pengurangan jumlah penduduk miskin.
"Integrasi data merupakan hal substansial untuk mewujudkan kompleksitas program," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria saat membuka rapat koordinasi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan di Balai Kota
Jakarta, Kamis, 13 Oktober 2022.
Menurut dia, data yang tertintegrasi bakal mengaktualisasi peningkatan kesejahteraan penduduk. Sehingga, hal tersebut sangat penting dalam proses perencanaan, pengawasan, dan evaluasi.
"Kami perlu memastikan seluruh program penanggulangan
kemiskinan di DKI dapat efektif menurunkan tingkat kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat di Jakarta," katanya.
Wagub DKI menyebut tingkat kemiskinan di Jakarta pada 2017-2019 konsisten menurun. Namun, angka warga miskin meningkat karena pandemi covid-19 menjadi 4,69 persen dari total penduduk DKI pada Maret 2022.
"Tren capaian tingkat kemiskinan selama beberapa waktu terakhir yang cenderung belum mengalami perbaikan berarti, rata rata capaian tingkat kemiskinan di DKI Jakarta sebesar 3,84 persen dalam kurun waktu 19 tahun terakhir," kata Ariza.
Meski begitu, ia optimistis pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta yang positif berpeluang besar menurunkan angka kemiskinan. Ia mencatat pada triwulan II- 2022 ekonomi DKI Jakarta tumbuh 5,59 persen atau lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya 4,62 persen.
Dengan kondisi itu, ia meyakini perekonomian Jakarta pada 2022 diproyeksi terus melanjutkan pemulihan pada kisaran 5,3 sampai 6,1 persen secara tahunan. Adapun motor penggerak utama pertumbuhan ekonomi di DKI pada 2022 dari sisi pengeluaran masih bersumber dari konsumsi rumah tangga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)