Jakarta: PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta tak saja fokus membangun sarana dan prasarana perkeretaapian. Perusahaan BUMD ini juga fokus mengembangkan kawasan bisnis dan pengembangan kawasan Transit Oriented Development atau TOD.
Kepala Departemen TOD Planning and Development PT MRT Jakarta, Sagita Devi, mengatakan TOD merupakan penggabungan banyak fungsi dalam satu kawasan. Konsep ini sudah familiar diterapkan di negara-negara maju.
“Kita enggak hanya ingin membangun stasiunnya aja, tapi juga bagaimana caranya membangun satu kawasan yang inklusif, memperhatikan kegiatan publik dan akses di kawasan itu sehingga terjadi kawasan yang terintegritas,” kata Sagita di Taman Literasi Martha Tiahahu, Blok M, Jakarta Selatan, Jumat, 24 Maret 2023.
MRT Jakarta punya delapan prinsip untuk membangun Kawasan TOD. Pertama, fungsi campuran, dalam satu Kawasan tidak hanya digunakan sebagai pusat perkantoran tapi juga aktivitas publik.
“Karena kalau hanya digunakan sebagai area perkantoran saja terbatas hanya dari pagi sampai sore, setelah itu (malam) sepi. Kita mau hidup 24 jam,” ucap dia.
Kedua, kepadatan tinggi, dengan maksimalkan kepadatan bangunan di sekitar stasiun transit. Ketiga, peningkatan konektivitas, baik koneksi transit yang sederhana, langsung atau intuitif.
Keempat, Peningkatan kualitas hidup. Sagita menuturkan MRT Jakarta ingin meningkatkan
pengalaman ruang yang menarik, aman, dan nyaman bagi pejalan kaki.
“Lalu, keadilan sosial. Jadi, kita tidak saja memikirkan swasta atau perusahaan yang besar, tapi kita juga memikirkan penataan UMKM,” ucap dia.
Fungsi keenam, keberlanjutan lingkungan, dengan mengurangi dampak pembangunan terhadap lingkungan. Ketujuh, ketahanan infrastruktur.
Pembangunan MRT dan Kawasan TOD tak boleh asal-asalan. Makanya, PT MRT Jakarta telah memikirkan mitigasi bencana, mulai dari banjir hingga gempa.
“Fungsi terakhir adalah regenerasi ekonomi. Kawasan ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang bisa menarik investasi dan kesempatan kerja baru,” ujar Sagita.
Ilustrasi jembatan penyeberangan multiguna. Foto: PT MITJ.
Proses Pengembangan TOD
PT MRT Jakarta telah menetapkan enam wilayah yang akan dibangun menjadi Kawasan TOD. Enam kawasan itu yakni Blok M Sisingamangaraja yang akan dibangun sebagai Green Creative Hub, Kawasan Fatmawati dengan tema Ruang Atas Dinamis, dan Lebak Bulus dengan tema Gerbang Suar Jakarta.
Lalu, Bundaran HI mengusung Poros Monumental Jakarta, Kawasan Dukuh Atas dengan konsep Kolaborasi Gerak, dan Kawasan Istora Senayan bertema Beranda Pelta Indonesia.
“Untuk Bundaran HI, panduan rancang kotanya masih on progress,” ucap dia.
Sagita menuturkan dengan pengembangan kawasan TOD ini akan banyak mendulang manfaat. Mulai dari mengurangi penggunaan kendaran publik, kemacetan, dan polusi udara. Kemudian, akses terhadap kesempatan kerja dan ekonomi akan meningkat.
“Kami juga ingin memunculkan gaya hidup sehat dengan adanya kawasan ini, di mana jumlah pejalan kaki akan meningkat. Kawasan TOD juga bisa menciptakan nilai tambah terhadap properti dan pilihan moda transportasi akan beragam,” ucap dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
Jakarta: PT Mass Rapid Transit (
MRT) Jakarta tak saja fokus membangun sarana dan prasarana perkeretaapian. Perusahaan BUMD ini juga fokus mengembangkan kawasan bisnis dan pengembangan kawasan Transit Oriented Development atau TOD.
Kepala Departemen TOD Planning and Development PT MRT Jakarta, Sagita Devi, mengatakan TOD merupakan penggabungan banyak fungsi dalam satu kawasan. Konsep ini sudah familiar diterapkan di negara-negara maju.
“Kita enggak hanya ingin membangun stasiunnya aja, tapi juga bagaimana caranya membangun satu kawasan yang inklusif, memperhatikan kegiatan publik dan akses di kawasan itu sehingga terjadi kawasan yang terintegritas,” kata Sagita di Taman Literasi Martha Tiahahu, Blok M, Jakarta Selatan, Jumat, 24 Maret 2023.
MRT Jakarta punya delapan prinsip untuk membangun Kawasan TOD. Pertama, fungsi campuran, dalam satu Kawasan tidak hanya digunakan sebagai pusat perkantoran tapi juga aktivitas publik.
“Karena kalau hanya digunakan sebagai area perkantoran saja terbatas hanya dari pagi sampai sore, setelah itu (malam) sepi. Kita mau hidup 24 jam,” ucap dia.
Kedua, kepadatan tinggi, dengan maksimalkan kepadatan bangunan di sekitar stasiun transit. Ketiga, peningkatan konektivitas, baik koneksi transit yang sederhana, langsung atau intuitif.
Keempat, Peningkatan kualitas hidup. Sagita menuturkan
MRT Jakarta ingin meningkatkan
pengalaman ruang yang menarik, aman, dan nyaman bagi pejalan kaki.
“Lalu, keadilan sosial. Jadi, kita tidak saja memikirkan swasta atau perusahaan yang besar, tapi kita juga memikirkan penataan UMKM,” ucap dia.
Fungsi keenam, keberlanjutan lingkungan, dengan mengurangi dampak pembangunan terhadap lingkungan. Ketujuh, ketahanan infrastruktur.
Pembangunan MRT dan Kawasan TOD tak boleh asal-asalan. Makanya, PT MRT Jakarta telah memikirkan mitigasi bencana, mulai dari banjir hingga gempa.
“Fungsi terakhir adalah regenerasi ekonomi. Kawasan ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang bisa menarik investasi dan kesempatan kerja baru,” ujar Sagita.
Ilustrasi jembatan penyeberangan multiguna. Foto: PT MITJ.
Proses Pengembangan TOD
PT MRT Jakarta telah menetapkan enam wilayah yang akan dibangun menjadi Kawasan TOD. Enam kawasan itu yakni Blok M Sisingamangaraja yang akan dibangun sebagai Green Creative Hub, Kawasan Fatmawati dengan tema Ruang Atas Dinamis, dan Lebak Bulus dengan tema Gerbang Suar Jakarta.
Lalu, Bundaran HI mengusung Poros Monumental Jakarta, Kawasan Dukuh Atas dengan konsep Kolaborasi Gerak, dan Kawasan Istora Senayan bertema Beranda Pelta Indonesia.
“Untuk Bundaran HI, panduan rancang kotanya masih
on progress,” ucap dia.
Sagita menuturkan dengan pengembangan kawasan TOD ini akan banyak mendulang manfaat. Mulai dari mengurangi penggunaan kendaran publik, kemacetan, dan polusi udara. Kemudian, akses terhadap kesempatan kerja dan ekonomi akan meningkat.
“Kami juga ingin memunculkan gaya hidup sehat dengan adanya kawasan ini, di mana jumlah pejalan kaki akan meningkat. Kawasan TOD juga bisa menciptakan nilai tambah terhadap properti dan pilihan moda transportasi akan beragam,” ucap dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)