Ilustrasi/ANT/Wahyu Putro
Ilustrasi/ANT/Wahyu Putro

150 Ribu Buruh Bakal Memadati Area CFD

Yogi Bayu Aji • 29 April 2016 14:07
medcom.id, Jakarta: Bundaran Hotel Indonesia akan menjadi titik kumpul ratusan ribu buruh se-Jabodetabek yang merayakan May Day, Minggu 1 Mei. Aksi akan dilaksanakan di area car free day (CFD) yang biasa digelar di jantung Ibu Kota.
 
"Di Jakarta hampir 150 ribu se-Jabodetabek. Titik kumpul jam 10.00 WIB, di Bundaran HI bertepatan CFD," kata Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal dalam konferensi pers di Sofyan Hotel, Menteng, Jakarta Pusat, Jakarta (29/4/2016).
 
Iqbal menjamin bus yang mengangkut buruh tak akan masuk ke area CFD. Kendaraan akan diparkir di lokasi terdekat. Buruh akan berjalan kaki ke Bundaran HI. Namun, pihaknya mengupayakan mobil komando bisa masuk ke area CFD guna memudahkan mengkoordinasi massa.

150 Ribu Buruh Bakal Memadati Area CFD
Presiden KSPI Said Iqbal/MTVN/Yogi Bayu Aji
 
Dari Bundaran HI, buruh akan bergerak ke Istana Merdeka. Sementara itu, buruh akan berjalan menuju Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, sekitar pukul 12.30 WIB.
 
Said mengatakan, aksi serupa juga akan dilakukan buruh di daerah lain. Mereka bakal menggeruduk kantor kepala daerah setempat di 28 provinsi dan 200 kabupaten/kota.
 
"Total hampir satu juta buruh di seluruh Indonesia," ucap dia.
 
(Baca: KSPI Klaim 1 Juta Buruh akan Ikut Aksi May Day)
 
Aksi buruh sudah diketahui Polda Metro Jaya. Polisi sudah menyiapkan tim untuk mengawal peringatan hari buruh internasional.
 
150 Ribu Buruh Bakal Memadati Area CFD
Ilustrasi pengamanan/ANT/Yudhi Mahatma
 
Pada kesempatan berbeda, Wakapolda Metro Jaya Brigjen Nandang memastikan tidak akan ada kendaraan milik buruh yang bisa masuk ke jalan protokol. Anggota polisi juga akan berjalan kaki mengawal buruh.
 
"Artinya kita terikat. Yang boleh hanya Bus Tranjakarta atau kendaraan yang menggunakan bahan bakar gas," ujar Nandang.
 
Nandang juga meminta masyarakat tak khawatir. Polisi menjamin aksi buruh berjalan tertib. Aktivitas buruh maupun pengunjung CFD akan aman berjalan bersamaan.
 
(Baca: Polisi Minta Masyarakat tak Khawatirkan Peringatan May Day)
 
May Day lahir dari berbagai rentetan perjuangan kelas pekerja untuk meraih kendali ekonomi-politis hak-hak industrial. Perkembangan kapitalisme industri di awal abad 19 menandakan perubahan drastis ekonomi-politik, terutama di negara-negara kapitalis di Eropa Barat dan Amerika Serikat. Pengetatan disiplin dan pengintensifan jam kerja, minimnya upah, dan buruknya kondisi kerja di tingkatan pabrik, melahirkan perlawanan dari kalangan kelas pekerja.
 
150 Ribu Buruh Bakal Memadati Area CFD
Ilustrsi aksi buruh/MI/Atet Dwi P
 
Indonesia mulai memperingati May Day pada 1920. Peringatan dihentikan sejak masa pemeintahan Orde Baru. Sejak saat itu, 1 Mei tak lagi menjadi hari libur memperingati peranan buruh dalam masyarakat dan ekonomi. Sebab, gerakan buruh dihubungkan dengan paham komunis yang ditabukan di negeri ini.
 
Hari buruh kembali diperingati pascareformasi. Walaupun bukan hari libur, 1 Mei kembali dirayakan buruh di Indonesia dengan demonstrasi di berbagai kota.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan