Jakarta: Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengusulkan pengguna sepeda lipat tidak perlu membayar tiket saat naik transportasi Light Rail Transit (LRT) Jabodebek. Usulan ini sudah disampaikan Budi kepada PT Kereta Api Indonesia (Persero).
"Kesempatan ini bisa digunakan dalam kampanye penggunaan sepeda," tutur Budi, Mingggu, 15 November 2020.
Menurut dia, usulan itu menjadi upaya pengendalian polusi udara. LRT Jabodebek dipastikan juga dapat mengoptimalkan waktu bepergian warga dibandingkan menggunakan kendaraan pribadi.
Baca: DKI Terus Berkomunikasi dengan Pemerintah Pusat Soal Perubahan Rute LRT
Budi mencontohkan waktu tempuh Bekasi Timur ke Dukuh Atas sekitar dua hingga tiga jam dengan mobil. Dengan LRT, masyarakat bisa menghemat waktu perjalanan hanya 39 menit dengan kecepatan rata-rata 40 km per jam.
"Dengan adanya LRT Jabodebek, mengurangi kemacetan dan lebih ramah lingkungan," ungkap Budi.
Kementerian Perhubungan melaporkan ada 11 rangkaian dari total 31 rangkaian LRT yang dikirim PT Industri Kereta Api (Inka) untuk pengujian. Proyek pembangunan LRT Jabodebek mulai dikerjakan PT Adhi Karya sejak September 2015. Nilai salah satu proyek strategis nasional (PSN) ini memakan biaya mencapai Rp22,8 triliun.
Pembangunan LRT Jabodebek tahap pertama terdiri dari tiga lintas pelayanan, yaitu Cawang-Cibubur, Cawang-Dukuh Atas, dan Cawang-Bekasi Timur. Total panjang jalur yang mencapai 44,43 km dan melintasi 17 stasiun itu ditargetkan rampung pada Juni 2022.
Jakarta: Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengusulkan pengguna
sepeda lipat tidak perlu membayar tiket saat naik
transportasi Light Rail Transit (
LRT) Jabodebek. Usulan ini sudah disampaikan Budi kepada PT Kereta Api Indonesia (Persero).
"Kesempatan ini bisa digunakan dalam kampanye penggunaan sepeda," tutur Budi, Mingggu, 15 November 2020.
Menurut dia, usulan itu menjadi upaya pengendalian polusi udara. LRT Jabodebek dipastikan juga dapat mengoptimalkan waktu bepergian warga dibandingkan menggunakan kendaraan pribadi.
Baca:
DKI Terus Berkomunikasi dengan Pemerintah Pusat Soal Perubahan Rute LRT
Budi mencontohkan waktu tempuh Bekasi Timur ke Dukuh Atas sekitar dua hingga tiga jam dengan mobil. Dengan LRT, masyarakat bisa menghemat waktu perjalanan hanya 39 menit dengan kecepatan rata-rata 40 km per jam.
"Dengan adanya LRT Jabodebek, mengurangi kemacetan dan lebih ramah lingkungan," ungkap Budi.
Kementerian Perhubungan melaporkan ada 11 rangkaian dari total 31 rangkaian LRT yang dikirim PT Industri Kereta Api (Inka) untuk pengujian. Proyek pembangunan LRT Jabodebek mulai dikerjakan PT Adhi Karya sejak September 2015. Nilai salah satu proyek strategis nasional (PSN) ini memakan biaya mencapai Rp22,8 triliun.
Pembangunan LRT Jabodebek tahap pertama terdiri dari tiga lintas pelayanan, yaitu Cawang-Cibubur, Cawang-Dukuh Atas, dan Cawang-Bekasi Timur. Total panjang jalur yang mencapai 44,43 km dan melintasi 17 stasiun itu ditargetkan rampung pada Juni 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)