Jakarta: Perubahan rute light rapid transit (LRT) Velodrome Rawamangun-Dukuh Atas masih dibahas dengan pemerintah pusat. Keputusan belum final.
"Terus kami komunikasikan (ada) perubahan," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza) di Gedung Balai Kota DKI Jakarta, Jumat, 13 November 2020.
Politikus Gerindra itu memastikan semua kebijakan yang diambil akan diteliti dan dicermati. Ariza menyebut koordinasi terus diintensifkan.
Rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menghapus rute LRT Velodrome Rawamangun-Dukuh Atas dikritik. Penghapusan rute masuk dalam paparan Dinas Perhubungan DKI pada 22 Oktober 2020 dan sudah disampaikan ke Kementerian Perhubungan pada 17 September 2020.
(Baca: Legislator DKI Sentil Rencana Anies Hapus Rute LRT)
Dalam paparan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengurangi alokasi rute LRT yang akan dikelola Pemprov DKI. Pengurangan dari 100 kilometer (km) menjadi 23,2 km. Yakni, Kelapa Gading-JIS (Jakarta International Stadium) 8,2 km; Kelapa Gading-Velodrome 5,8 km; Velodrome-Klender 4,1 km; dan Klender-Pondok Bambu-Halim 5,2 km.
Sedangkan rute Pulo Gebang-Joglo sepanjang 32,8 km diserahkan ke swasta melalui skema kerja sama pemerintah daerah dan badan usaha (KPDBU). Rute ini melalui Jalan Basuki Rahmat, Kampung Melayu, Jalan Prof. Dr. Satrio, Pejompongan, Palmerah, Bundaran Senayan, Permata Hijau, dan berakhir di Joglo.
"Lalu rute Velodrome-Dukuh Atas 9 Km dihapus. Berarti mengacak-acak rute yang telah ditetapkan Pak Presiden Joko Widodo dan bisa mematikan proyek ini," ujar anggota Fraksi PSI DKI Jakarta, Eneng Malianasari, dalam keterangan tertulis, Senin, 9 November 2020.
Jakarta: Perubahan rute
light rapid transit (
LRT) Velodrome Rawamangun-Dukuh Atas masih dibahas dengan pemerintah pusat. Keputusan belum final.
"Terus kami komunikasikan (ada) perubahan," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza) di Gedung Balai Kota DKI Jakarta, Jumat, 13 November 2020.
Politikus Gerindra itu memastikan semua kebijakan yang diambil akan diteliti dan dicermati. Ariza menyebut koordinasi terus diintensifkan.
Rencana Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta menghapus rute LRT Velodrome Rawamangun-Dukuh Atas dikritik. Penghapusan rute masuk dalam paparan Dinas Perhubungan DKI pada 22 Oktober 2020 dan sudah disampaikan ke Kementerian Perhubungan pada 17 September 2020.
(Baca:
Legislator DKI Sentil Rencana Anies Hapus Rute LRT)
Dalam paparan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengurangi alokasi rute LRT yang akan dikelola Pemprov DKI. Pengurangan dari 100 kilometer (km) menjadi 23,2 km. Yakni, Kelapa Gading-JIS (Jakarta International Stadium) 8,2 km; Kelapa Gading-Velodrome 5,8 km; Velodrome-Klender 4,1 km; dan Klender-Pondok Bambu-Halim 5,2 km.
Sedangkan rute Pulo Gebang-Joglo sepanjang 32,8 km diserahkan ke swasta melalui skema kerja sama pemerintah daerah dan badan usaha (KPDBU). Rute ini melalui Jalan Basuki Rahmat, Kampung Melayu, Jalan Prof. Dr. Satrio, Pejompongan, Palmerah, Bundaran Senayan, Permata Hijau, dan berakhir di Joglo.
"Lalu rute Velodrome-Dukuh Atas 9 Km dihapus. Berarti mengacak-acak rute yang telah ditetapkan Pak Presiden Joko Widodo dan bisa mematikan proyek ini," ujar anggota Fraksi PSI DKI Jakarta, Eneng Malianasari, dalam keterangan tertulis, Senin, 9 November 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)