Jakarta: Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengeluarkan kebijakan "rem darurat" dengan memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) total. Kasus aktif covid-19 di Ibu Kota sangat tinggi.
"Berdasarkan data 9 September 2020, pukul 10.00 WIB, kasus aktif 11.245 orang masih dirawat atau isolasi," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam konferensi pers, Rabu, 9 September 2020.
Kasus aktif di Jakarta naik dari bulan ke bulan berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 DKI Jakarta. Kasus aktif covid-19 pada 9 September bahkan meningkat 31,2 persen ketimbang data 31 Agustus 2020 yang berada di angka 8.569.
Baca: Alasan DKI Jakarta Kembali ke PSBB Total
Pemprov DKI Jakarta berupaya meningkat kapasitas tes untuk melacak penyebaran kasus covid-19. Tes covid-19 di Jakarta sudah 5 kali lipat standar WHO.
Pemprov DKI telah memberikan 716.776 tes polymerase chain reaction (PCR). Jumlah warga yang dites dalam sepekan terakhir mencapai 59.146, jauh di atas target minimum 10.645 dari standar WHO.
Sebanyak 67.335 tes dilakukan per sejuta penduduk DKI Jakarta. Namun, temuan kasus covid-19 masih sangat tinggi. Persentase kasus positif sepekan terakhir 12,2 persen)
"Data yang kita miliki, 17 September tempat tidur yang kita miliki akan penuh dan habis itu tak mampu menampung lagi," kata Anies.
Jakarta: Pemerintah Provinsi (
Pemprov) DKI Jakarta mengeluarkan kebijakan "rem darurat" dengan memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (
PSBB) total. Kasus aktif covid-19 di Ibu Kota sangat tinggi.
"Berdasarkan data 9 September 2020, pukul 10.00 WIB, kasus aktif 11.245 orang masih dirawat atau isolasi," kata Gubernur DKI Jakarta
Anies Baswedan dalam konferensi pers, Rabu, 9 September 2020.
Kasus aktif di Jakarta naik dari bulan ke bulan berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 DKI Jakarta. Kasus aktif
covid-19 pada 9 September bahkan meningkat 31,2 persen ketimbang data 31 Agustus 2020 yang berada di angka 8.569.
Baca:
Alasan DKI Jakarta Kembali ke PSBB Total
Pemprov DKI Jakarta berupaya meningkat kapasitas tes untuk melacak penyebaran kasus covid-19. Tes covid-19 di Jakarta sudah 5 kali lipat standar WHO.