Jakarta: Rangkaian kereta pertama mass rapid transit (MRT) Jakarta direncanakan tiba di Tanjung Priok, Jakarta, pada 26 Maret 2018. Rangkaian kereta pertama MRT itu bakal dikirimkan langsung dari Jepang pada 7 Maret 2018.
Direktur PT MRT Jakarta William Subandar mengatakan kedatangan rangkaian kereta dilakukan bertahap.
"Sedang kita siapkan untuk menerima rolling stock (gerbong kereta). Yang pertama akan tiba di Tanjung Priok 26 Maret 2018 dan diangkut secara bertahap ke depo kita," jelas William dalam forum jurnalis dan bloger MRT Jakarta, di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa, 27 Februari 2018.
Baca: Pengerjaan MRT Berhenti Sementara saat Asian Games 2018
Ia melanjutkan, pada awal April nanti, kereta pertama dan kedua akan dimobilisasi dari awal yang lolos final checking. Sementara, kereta ke-3 dan ke-8 masih dalam proses persiapan.
William melanjutkan, bukan tidak mungkin pengiriman rangkaian kereta mengalami keterlambatan. Kendati demikian, pihaknya akan terus memastikan agar rangkaian kereta dapat tiba sesuai waktu yang telah dijadwalkan. "Kita akan kirim orang sekali lagi untuk memastikan tak ada masalah di train 1 dan 2," ucapnya.
Ia memaparkan, bagian-bagian kereta per 21 Februari 2018 kemarin sudah dikirim Toyokawa Plant milik Nippon Sharyo ke Pelabuhan Toyohashi. Bagian-bagian kereta kemudian dirakit dari 21 hingga 28 Februari.
Selanjutnya, pengangkatan kereta akan dilakukan pada 5 hingga 7 Maret 2018. "Pengangkutan pertama ke Tanjung Priok 7 Maret, dan direncanakan tiba pada 26 Maret," tegasnya.
Sementara itu, untuk rangkaian kereta ke-3 hingga ke-10, saat ini sedang proses perakitan di pabrik dan tinggal digaungkan bagian-bagiannya. Sedangkan kereta ke-11 dan ke-12 saat ini masih dalam proses penyiapan spare part.
William melanjutkan, proses mendatangkan kereta dilakukan bertahap hingga akhir Oktober 2018. Nantinya, setiap unit kereta akan didaftarkan oleh Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.
"Kita juga sudah simulasi rolling stock. Kita pastikan tidak ada gangguan baik keamanan maupun keselamatan. Kita juga sudah buat simulasi pada 10 Februari kemarin, tim kita ngukur dinaikkan dari atas tronton kemudian diangkut," pungkas William.
Jakarta: Rangkaian kereta pertama mass rapid transit (MRT) Jakarta direncanakan tiba di Tanjung Priok, Jakarta, pada 26 Maret 2018. Rangkaian kereta pertama MRT itu bakal dikirimkan langsung dari Jepang pada 7 Maret 2018.
Direktur PT MRT Jakarta William Subandar mengatakan kedatangan rangkaian kereta dilakukan bertahap.
"Sedang kita siapkan untuk menerima rolling stock (gerbong kereta). Yang pertama akan tiba di Tanjung Priok 26 Maret 2018 dan diangkut secara bertahap ke depo kita," jelas William dalam forum jurnalis dan bloger MRT Jakarta, di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa, 27 Februari 2018.
Baca: Pengerjaan MRT Berhenti Sementara saat Asian Games 2018
Ia melanjutkan, pada awal April nanti, kereta pertama dan kedua akan dimobilisasi dari awal yang lolos final checking. Sementara, kereta ke-3 dan ke-8 masih dalam proses persiapan.
William melanjutkan, bukan tidak mungkin pengiriman rangkaian kereta mengalami keterlambatan. Kendati demikian, pihaknya akan terus memastikan agar rangkaian kereta dapat tiba sesuai waktu yang telah dijadwalkan. "Kita akan kirim orang sekali lagi untuk memastikan tak ada masalah di train 1 dan 2," ucapnya.
Ia memaparkan, bagian-bagian kereta per 21 Februari 2018 kemarin sudah dikirim Toyokawa Plant milik Nippon Sharyo ke Pelabuhan Toyohashi. Bagian-bagian kereta kemudian dirakit dari 21 hingga 28 Februari.
Selanjutnya, pengangkatan kereta akan dilakukan pada 5 hingga 7 Maret 2018. "Pengangkutan pertama ke Tanjung Priok 7 Maret, dan direncanakan tiba pada 26 Maret," tegasnya.
Sementara itu, untuk rangkaian kereta ke-3 hingga ke-10, saat ini sedang proses perakitan di pabrik dan tinggal digaungkan bagian-bagiannya. Sedangkan kereta ke-11 dan ke-12 saat ini masih dalam proses penyiapan spare part.
William melanjutkan, proses mendatangkan kereta dilakukan bertahap hingga akhir Oktober 2018. Nantinya, setiap unit kereta akan didaftarkan oleh Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.
"Kita juga sudah simulasi rolling stock. Kita pastikan tidak ada gangguan baik keamanan maupun keselamatan. Kita juga sudah buat simulasi pada 10 Februari kemarin, tim kita ngukur dinaikkan dari atas tronton kemudian diangkut," pungkas William.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)