Jakarta: Pemerintah diminta berhati-hati memilih pengganti Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Masa Jabatan Anies bakal habis Oktober 2022 dan posisinya diisi penjabat (Pj).
"Karena kompleksitas permasalahan di DKI tinggi, sebagai barometer politik, sosial, masyarakat yang multikultur dan dinamika persoalan lainnya," kata Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando Emas melalui keterangan tertulis, Jumat, 2 September 2022.
Menurut dia, perlu seseorang yang tepat dan memiliki pengalaman matang dalam pengelolaan birokrasi. Kemudian, memiliki pemahaman atas permasalahan di Jakarta.
DKI, kata Fernando, memiliki penduduk multikultur yang menyebabkan kehidupan sosial masyarakatnya penuh dinamika. Sehingga, Pj Gubernur DKI Jakarta mesti seseorang yang mampu menjaga stabilitas politik maupun sosial, sehingga roda pemerintahan dan pelayanan tetap berjalan baik.
"Dan tentunya paling penting adalah orang yang netral," ujar Fernando.
Dia membeberkan figut yang dinilai layak mengemban amanah tersebut. Salah satunya yakni Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri.
Fernando menilai Bahtiar memahami dan mengupayakan stabilitas politik DKI. Termasuk, membangun komunikasi dengan jajaran internal DKI Jakarta maupun pemerintah pusat.
Selain itu, sebagai seorang ASN, Bahtiar dinilai memegang teguh sikap netral, sehingga sosoknya dapat diterima semua pihak.
"Itu kan pandangan saya sebagai pengamat, tapi itu juga kembali kepada keputusan Presiden Jokowi," ujar Fernando.
Jakarta: Pemerintah diminta berhati-hati memilih pengganti Gubernur DKI Jakarta
Anies Baswedan. Masa Jabatan Anies bakal habis Oktober 2022 dan posisinya diisi penjabat (Pj).
"Karena kompleksitas permasalahan di
DKI tinggi, sebagai barometer politik, sosial, masyarakat yang multikultur dan dinamika persoalan lainnya," kata Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando Emas melalui keterangan tertulis, Jumat, 2 September 2022.
Menurut dia, perlu seseorang yang tepat dan memiliki pengalaman matang dalam pengelolaan birokrasi. Kemudian, memiliki pemahaman atas permasalahan di Jakarta.
DKI, kata Fernando, memiliki penduduk multikultur yang menyebabkan kehidupan sosial masyarakatnya penuh dinamika. Sehingga,
Pj Gubernur DKI Jakarta mesti seseorang yang mampu menjaga stabilitas politik maupun sosial, sehingga roda pemerintahan dan pelayanan tetap berjalan baik.
"Dan tentunya paling penting adalah orang yang netral," ujar Fernando.
Dia membeberkan figut yang dinilai layak mengemban amanah tersebut. Salah satunya yakni Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri.
Fernando menilai Bahtiar memahami dan mengupayakan stabilitas politik DKI. Termasuk, membangun komunikasi dengan jajaran internal DKI Jakarta maupun pemerintah pusat.
Selain itu, sebagai seorang ASN, Bahtiar dinilai memegang teguh sikap netral, sehingga sosoknya dapat diterima semua pihak.
"Itu kan pandangan saya sebagai pengamat, tapi itu juga kembali kepada keputusan Presiden Jokowi," ujar Fernando.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)