Jakarta: Corporate Secretary PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta Muhammad Kamaluddin menyatakan pembangunan depo dan stasiun layang MRT Jakarta sudah hampir selesai. Stasiun itu terdiri dari Stasiun Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, Blok M, dan Sisingamaraja.
"Pekerjaannya mencapai 98,43 persen. Itu akan terus bertambah," kata Muhammad Kamaluddin kepada Medcom.id, Kamis, 14 Februari 2019.
Menurut dia, pengerjaan stasiun bawah tanah juga akan terselesaikan dengan cepat. Persentase pengerjaannya sudah mencapai 98,74 persen.
Keseluruhan sistem dan interior stasiun sudah selesai. Semua stasiun pun dipastikan ramah kaum difabel, orang tua, ibu hamil, dan anak-anak.
"Untuk penyelesaian sekarang yakni tangga masuk dan keluar. Semuanya saya tekankan sangat aman untuk kaum difabel hingga anak-anak," jelas dia.
Baca: Pembangunan MRT Masih Tunggu Rekomendasi Setneg
Kamaluddin menjelaskan setiap stasiun juga difasilitasi eskalator maupun lift. Fasilitas lift diprioritaskan bagi kaum difabel, ibu hamil, dan orang yang sudah lanjut usia.
"Jadi di stasiun itu ada tanda dan markanya untuk difabel, tuna netra, dan orang yang menggunakan kursi roda. Semua itu kita bangun agar nyaman dan aman bagi masyarakat yang menggunakan MRT Jakarta," terang dia.
Jakarta: Corporate Secretary PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta Muhammad Kamaluddin menyatakan pembangunan depo dan stasiun layang MRT Jakarta sudah hampir selesai. Stasiun itu terdiri dari Stasiun Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, Blok M, dan Sisingamaraja.
"Pekerjaannya mencapai 98,43 persen. Itu akan terus bertambah," kata Muhammad Kamaluddin kepada
Medcom.id, Kamis, 14 Februari 2019.
Menurut dia, pengerjaan stasiun bawah tanah juga akan terselesaikan dengan cepat. Persentase pengerjaannya sudah mencapai 98,74 persen.
Keseluruhan sistem dan interior stasiun sudah selesai. Semua stasiun pun dipastikan ramah kaum difabel, orang tua, ibu hamil, dan anak-anak.
"Untuk penyelesaian sekarang yakni tangga masuk dan keluar. Semuanya saya tekankan sangat aman untuk kaum difabel hingga anak-anak," jelas dia.
Baca: Pembangunan MRT Masih Tunggu Rekomendasi Setneg
Kamaluddin menjelaskan setiap stasiun juga difasilitasi eskalator maupun lift. Fasilitas lift diprioritaskan bagi kaum difabel, ibu hamil, dan orang yang sudah lanjut usia.
"Jadi di stasiun itu ada tanda dan markanya untuk difabel, tuna netra, dan orang yang menggunakan kursi roda. Semua itu kita bangun agar nyaman dan aman bagi masyarakat yang menggunakan MRT Jakarta," terang dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)