Polisi Bakal Sita Sepeda Motor yang Melintas di Fly Over Kasablanca

medcom.id, Jakarta: Polisi berencana menyita sepeda motor yang melintas di fly over Kasablanca. Hal itu untuk memberi efek jera kepada para pelanggar. "Kami siap melakukan itu," kata Kanit Ketertiban dan Kelancaran (Tibcar) Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Hari Admoko Dia meyakini jika penyitaan sepeda motor itu diberlakukan kepada para pelanggar, hal tersebut bisa memberikan efek jera bagi para pengendara. "Semoga ini ada efek jeranya karena semua demi kebaikan mereka, demi kebaikan pengguna jalan seluruhnya," ujarnya. Baca: Sejumlah Pemotor Tetap Nekat Melintasi Flyover Kasablanka Namun, sebelum menjalankan rencana tersebut, tentu ada beberapa hal yang mesti dipersiapkan. Seperti ketersediaan truk guna membawa kendaraan roda dua tersebut. Diketahui, puluhan pengendara motor melintas di JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang atau Kasablanca yang dilarang untuk kendaraan roda dua. Saat polisi melakukan penertiban di ujung JLNT yang mengarah ke Karet, Sudirman, dan Tanah Abang, banyak pengendara memutarbalikkan kendaraannya. Baca: Bahaya yang Menanti Pemotor di Flyover Kasablanka Pengendara nekat memutar balik sehingga membahayakan mereka dan pengendara lainnya. Bahkan, polisi di lokasi sempat kehabisan surat tilang lantaran banyaknya pengendara yang melanggar. Baca: Motor Nekat Lewat Flyover Kasablanka Terancam Dipenjara Beberapa pengendara mengeluhkan polisi yang memilih berjaga di ujung JLNT saat menindak. Menanggapi hal Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono menjelaskan, polisi sengaja berjaga di ujung jalan lantaran sudah terdapat rambu lalu lintas yang melarang kendaraan roda dua melintas saat akan masuk ke fly over Kasablanca. "Kalau ada rambu-rambu lalu lintas ya jangan melanggar. Tentunya kan tidak mungkin kalau ada kegiatan, terus dia memang tidak bersalah kemudian dia lari," ucap Argo. Argo menuturkan, kepolisian ingin mendidik masyarakat agar tertib lalu lintas saat ada atau tidak ada petugas. "Kami ingin memberikan edukasi kepada masyarakat bagaimana untuk disiplin," ujar Argo.