Ilustrasi. Medcom.id
Ilustrasi. Medcom.id

Catatan PSBB Transisi Tahap Dua Jakarta

Theofilus Ifan Sucipto • 16 Juli 2020 08:32
Jakarta: Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi DKI Jakarta berakhir, Kamis, 16 Juli 2020. Ada sejumlah catatan dari upaya pengendalian virus korona (covid-19) di Ibu Kota.
 
Pelaksanaan PSBB transisi tahap dua dimulai sejak Jumat, 3 Juli 2020. Hal itu tertuang dalam Keputusan Gubernur Nomor 647 Tahun 2020 tentang Perpanjangan Pemberlakuan, Tahapan, dan Pelaksanaan Kegiatan/Aktivitas Pembatasan Sosial Berskala Besar Pada Masa Transisi Menuju Masyarakat Sehat, Aman, dan Produktif.
 
Kala itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan PSBB transisi dapat dihentikan. Syaratnya, jumlah kasus baru turun signifikan berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 tingkat provinsi.

Sayangnya, penambahan kasus covid-19 di DKI sempat meroket. Jumlah penambahan kasus positif covid-19 sempat menyentuh angka 404 kasus pada Minggu, 12 Juli 2020. Sebelumnya, terjadi penambahan 359 kasus di Jakarta pada Sabtu, 11 Juli 2020.
 
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Widyastuti menjelaskan penyebab drastisnya penambahan kasus covid-19. Ada beberapa alasan yang dia sampaikan.
 
"Warga negara Indonesia yang baru kembali dari luar negeri beralamat tinggal dari berbagai provinsi, namun untuk sementara transit dan menjalani isolasi di Jakarta sebanyak 51 orang," terang Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Widyastuti di Jakarta, Rabu, 8 Juli 2020.
 
Kemudian, ada laporan kasus akumulasi dalam satu bulan terakhir yang baru dilaporkan dari salah satu laboratorium rumah sakit (RS) 36 orang. Terakhir, penemuan kasus baru dari rumah sakit dan puskesmas, baik dari pasien, hasil contact tracing maupun active case finding 257 orang.
 
Baca: Pasien Covid-19 Jakarta Bertambah 258 Orang
 
Catatan Medcom.id lainnya ialah positivity rate covid-19 di Jakarta. Angkanya lebih tinggi dari standar yang ditetapkan organisasi kesehatan dunia (WHO).
 
Positivity rate dalam seminggu terakhir 5,5 persen,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia Tatri Lestari Handayani di Jakarta, Senin, 13 Juli 2020.
 
Dwi mengaku angka itu di atas standar organisasi kesehatan dunia (WHO). Batas minimal positivity rate versi WHO 5 persen.
 
Dwi mengatakan 55 persen kasus positif covid-19 di Ibu Kota berasal dari kasus konfirmasi tanpa gejala. Masyarakat diminta tetap disiplin melaksanakan protokol 3M.
 
“Memakai masker dengan benar, menjaga jarak aman, dan mencuci tangan dengan sabun,” ujar Dwi.
 
Berbagai reaksi muncul termasuk dari DPRD DKI. Fraksi Partai NasDem sepakat penambahan kasus lantaran tes covid-19 diperbanyak.
 
“Bukan PSBB transisi yang tidak efektif tapi tes covid-19 meningkat,” kata Wibi kepada Medcom.id, Senin, 13 Juli 2020.
 
Wibi menilai banyaknya tes covid-19 berbanding lurus dengan penambahan kasus. Dia meminta Pemprov DKI Jakarta tetap meningkatkan kewaspadaan.
 
Pendapat lain diutarakan Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD DKI Jakarta Basri Baco. Dia menilai Dinkes DKI kurang ketat dalam melakukan pengawasan.
 
“Saya rasa Dinas Kesehatan lepas kontrol atau tidak mengontrol,” kata Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta Basri Baco saat dihubungi, Kamis, 9 Juli 2020.
 
Basri menegaskan PSBB transisi Jakarta harus diawasi dengan serius. Dia meminta Pemprov DKI membuka sektor ekonomi namun menurunkan penambahan kasus dengan cara apa pun.
 
Anies belum menentukan nasib PSBB transisi. Jika melihat kasus sebelumnya, keputusan Anies baru akan disampaikan pada akhir hari PSBB transisi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan