Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim 98 persen warga Ibu Kota sudah merasakan fasilitas kesehatan murah. Hal itu menanggapi sindiran Presiden Joko Widodo terkait mahalnya biaya pengobatan rumah sakit di Jakarta.
"Jadi saya bilang sama Pak Presiden kemarin sudah 98 persen (warga menerima Jaminan Kesehatan Nasional), kata Pak Presiden tinggal 2 persen lagi nanti sampai 100 persen," kata Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis, 24 Mei 2018.
Masih ada dua persen warga DKI Jakarta yang belum merasakan fasilitas kesehatan murah. Menurut Anies, kendala yang ada bukan karena sulit menjangkau warga, melainkan sulit melakukan singkronisasi data. Ia pun mengaku sudah meminta Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil segera menuntaskannya.
Catatan Pemprov DKI Jakarta, pada November 2017 baru 8.141.263 (78,78 persen) warga yang menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Kemudian, Mei 2018 jumlah peserta bertambah menjadi 10.146.399 orang (98,19 persen).
Baca Juga: Sandi Tepis Sindiran Jokowi Berobat di DKI Mahal
Sementara itu, jumlah peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang dibiayai APBD sebanyak 5.432.514 orang, PBI APBN 1.338.341 orang, dan Non PBI 3.131.059 orang. Para peserta dapat memperoleh layanan kesehatan yang telah bekerjasama dengan BPJS Kesehatan.
Saat ini, Pemprov DKI mencatat jumlah fasilitas kesehatan di Jakarta sebanyak 658 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), dan 145 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL).
Tingginya penyerapan JKN, kata Anies, membuat Pemprov DKI Jakarta mendapat penghargaan Universal Health Coverage (UHC) dari Presiden Joko Widodo. "Alhamdulillah sudah mencapai 98 persen, dan kurang dua persen lagi. Ini yang kita kejar," kata Anies.
Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim 98 persen warga Ibu Kota sudah merasakan fasilitas kesehatan murah. Hal itu menanggapi sindiran Presiden Joko Widodo terkait mahalnya biaya pengobatan rumah sakit di Jakarta.
"Jadi saya bilang sama Pak Presiden kemarin sudah 98 persen (warga menerima Jaminan Kesehatan Nasional), kata Pak Presiden tinggal 2 persen lagi nanti sampai 100 persen," kata Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis, 24 Mei 2018.
Masih ada dua persen warga DKI Jakarta yang belum merasakan fasilitas kesehatan murah. Menurut Anies, kendala yang ada bukan karena sulit menjangkau warga, melainkan sulit melakukan singkronisasi data. Ia pun mengaku sudah meminta Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil segera menuntaskannya.
Catatan Pemprov DKI Jakarta, pada November 2017 baru 8.141.263 (78,78 persen) warga yang menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Kemudian, Mei 2018 jumlah peserta bertambah menjadi 10.146.399 orang (98,19 persen).
Baca Juga: Sandi Tepis Sindiran Jokowi Berobat di DKI Mahal
Sementara itu, jumlah peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang dibiayai APBD sebanyak 5.432.514 orang, PBI APBN 1.338.341 orang, dan Non PBI 3.131.059 orang. Para peserta dapat memperoleh layanan kesehatan yang telah bekerjasama dengan BPJS Kesehatan.
Saat ini, Pemprov DKI mencatat jumlah fasilitas kesehatan di Jakarta sebanyak 658 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), dan 145 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL).
Tingginya penyerapan JKN, kata Anies, membuat Pemprov DKI Jakarta mendapat penghargaan Universal Health Coverage (UHC) dari Presiden Joko Widodo. "Alhamdulillah sudah mencapai 98 persen, dan kurang dua persen lagi. Ini yang kita kejar," kata Anies.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(AGA)