Jakarta: Dinas Kesehatan DKI Jakarta melalukan survei Indeks Kepuasan Pelanggan warga Ibu Kota dengan fasilitas kesehatan yang ada. Survei dilakukan lewat aplikasi milik Dinkes DKI sejak Juli 2020.
Dari hasil survei, skor kepuasan warga terhadap kondisi dan pelayanan di fasilitas kesehatan mencapai skor 64,12 atau cukup puas. Responden yang ikut survei mencapai 400 orang.
"Ini masih bisa berubah skornya karena terus berjalan," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuty dalam video rapat tentang reformasi RSUD di kanal YouTube Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI, Rabu, 19 Agustus 2020.
Dalam survei, Dinkes DKi mengajukan 25 pertanyaan dengan rincian 24 pertanyaan tertutup dan 1 pertanyaan terbuka. Sebanyak 96% responden pernah mengunjungi faskes yang dikelola DKI dan mendapat layanan. Sebanyak 75% responden adalah pengguna BPJS Kesejahatan.
Sebanyak 34% responden menyebut enggan berobat ke fasilitas kesehatan yang dikelola DKI karena ramai dan antrean yang panjang. Sebanyak 18% lainnya beralasan peralatan kurang lengkap dan kurang canggih.
Sebanyak 15% responden juga menyebut ketersediaan tenaga dokter spesialis di fasilitas pelat merah masih terbatas. Namun, hasil survei menunjukkan 45% responden bersedia kembali untuk mendapat layanan di fasilitas kesehatan milik Pemprov DKI.
"Lalu ada 50% responden yang bersedia untuk merekomendasikan faskes pada teman dan kerabatnya. Ini adalah satu peluang yang bisa dimanfaatkan untuk meraih lebih banyak pengguna dan peningkatan kualitas layanan," tandasnya.
Beberapa tema pertanyaan menjadi prioritas. Di antaranya penilaian keramahan dan kesopanan tenaga kesehatan, lokasi yang mudah dijangkau, dan pasien yakin terhadap pengobatan selama menjalani perawatan.
Meskipun demikian, banyak tema lainnya yang juga perlu diketahui. Misalnya pelayanan yang tepat waktu, toilet dan ruang tunggu yang bersih, kualitas obat-obatan yang baik, tenaga kesehatan yang sedia setiap saat, keluhan dan saran yang ditindaklanjuti, serta sejumlah pertanyaan lain.
"Kesimpulannya pelayanan faskes di Jakarta cukup baik namun masih tetap harus ditingkatkan," tukasnya.
"Lalu ada 50% responden yang bersedia untuk merekomendasikan faskes pada teman dan kerabatnya. Ini adalah satu peluang yang bisa dimanfaatkan untuk meraih lebih banyak pengguna dan peningkatan kualitas layanan," tandasnya.
Beberapa tema pertanyaan menjadi prioritas. Di antaranya penilaian keramahan dan kesopanan tenaga kesehatan, lokasi yang mudah dijangkau, dan pasien yakin terhadap pengobatan selama menjalani perawatan.
Meskipun demikian, banyak tema lainnya yang juga perlu diketahui. Misalnya pelayanan yang tepat waktu, toilet dan ruang tunggu yang bersih, kualitas obat-obatan yang baik, tenaga kesehatan yang sedia setiap saat, keluhan dan saran yang ditindaklanjuti, serta sejumlah pertanyaan lain.
"Kesimpulannya pelayanan faskes di Jakarta cukup baik namun masih tetap harus ditingkatkan," tukasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)