Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menganjurkan masyarakat tetap di rumah selama libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW, Rabu, 28 Oktober 2020 hingga Minggu, 1 November 2020. Dia khawatir libur panjang membuat angka kasus covid-19 melonjak.
"Pengalaman kita Agustus lalu saat libur panjang terjadi lonjakan kasus dua minggu berikutnya. Ini juga pola yang sama yang kita temukan di bulan ini," kata Anies di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin, 26 Oktober 2020.
Anies mengaku tiga pekan lalu mengajukan pertimbangan peniadaan libur panjang pada akhir Oktober 2020 dalam rapat bersama tim Gugus Tugas Covid-19. Namun, pemerintah pusat memutuskan tetap memberikan libur panjang.
"Ya sudah, keputusan pemerintah pusat itu sekarang kita jalani. Antisipasi semua secara efektif," ujar mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
(Baca: Libur Panjang, Pengguna Jalan Wajib Patuhi Protokol Kesehatan)
Anies meminta masyarakat menaati seluruh protokol kesehatan. Penularan tidak hanya terjadi di tempat umum, justru lebih banyak di lingkup keluarga.
Dia mengungkapkan jumlah klaster keluarga melonjak. Anies meminta masyarakat yang mudik atau silaturahmi tetap menggunakan masker.
"Jangan karena merasa keluarga lalu masker dicopot, karena merasa aman lalu masker tidak dipakai," ujar dia.
Anies menegaskan pemerintah daerah (pemda) tidak bisa mengawasi ruang-ruang keluarga di seluruh rumah. Pemda hanya bisa mengawasi di tempat umum, seperti tempat wisata Ragunan, Ancol, stasiun, dan restoran.
"Maka itu, saya ingin ingatkan gunakan masker sebagai tanda menghormati orang lain, gunakan masker untuk menghindari penularan," tutur orang nomor satu di Ibu Kota itu.
Jakarta: Gubernur DKI Jakarta
Anies Baswedan menganjurkan masyarakat tetap di rumah selama libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW, Rabu, 28 Oktober 2020 hingga Minggu, 1 November 2020. Dia khawatir libur panjang membuat angka kasus
covid-19 melonjak.
"Pengalaman kita Agustus lalu saat libur panjang terjadi lonjakan kasus dua minggu berikutnya. Ini juga pola yang sama yang kita temukan di bulan ini," kata Anies di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin, 26 Oktober 2020.
Anies mengaku tiga pekan lalu mengajukan pertimbangan peniadaan libur panjang pada akhir Oktober 2020 dalam rapat bersama tim Gugus Tugas Covid-19. Namun, pemerintah pusat memutuskan tetap memberikan libur panjang.
"Ya sudah, keputusan pemerintah pusat itu sekarang kita jalani. Antisipasi semua secara efektif," ujar mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
(Baca:
Libur Panjang, Pengguna Jalan Wajib Patuhi Protokol Kesehatan)
Anies meminta masyarakat menaati seluruh protokol kesehatan. Penularan tidak hanya terjadi di tempat umum, justru lebih banyak di lingkup keluarga.
Dia mengungkapkan jumlah klaster keluarga melonjak. Anies meminta masyarakat yang mudik atau silaturahmi tetap menggunakan masker.
"Jangan karena merasa keluarga lalu masker dicopot, karena merasa aman lalu masker tidak dipakai," ujar dia.
Anies menegaskan pemerintah daerah (pemda) tidak bisa mengawasi ruang-ruang keluarga di seluruh rumah. Pemda hanya bisa mengawasi di tempat umum, seperti tempat wisata Ragunan, Ancol, stasiun, dan restoran.
"Maka itu, saya ingin ingatkan gunakan masker sebagai tanda menghormati orang lain, gunakan masker untuk menghindari penularan," tutur orang nomor satu di Ibu Kota itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)