Petugas UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta mebersihkan sampah di Kali Item yang dipasangi jaring di dekat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Selasa (24/7). MI/RAMDANI.
Petugas UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta mebersihkan sampah di Kali Item yang dipasangi jaring di dekat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Selasa (24/7). MI/RAMDANI.

Anggaran Jaring Kali Item Mencapai Rp580 Juta

Nur Azizah • 25 Juli 2018 05:00
Jakarta: Anggaran pengadaan jaring hitam di kali Sentiong atau Kali Item mencapai Rp580,8 juta. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, pengadaan itu menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2018.
 
Pembelian jaring untuk Kali Item dibagi menjadi tiga tahap. Pertama, pembelian sepanjang 240 meter dengan nilai Rp192,2 juta. Kedua, pembelian sepanjang 240 meter dengan nilai yang sama. Lalu, pembelian ketiga sepanjang 246 meter senilai Rp196,36 juta.
 
"Ini menggunakan APBD 2018 dan dilaksanakan Dinas Sumber Daya Air," kata Sandiaga di Balai Kota Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa, 24 Juli 2018.

Baca: 21 Lampu Warna-warni akan Hiasi Waring Kali Item
 
Pemasangan jaring bertujuan untuk mengurangi penguapan yang menimbulkan bau tidak sedap. Pasalnya, bau menyengat itu tercium hingga Wisma Atlet Kemayoran. 
 
"Makanya kalau kasih nama jangan sembarangan. Nama adalah doa. Disebut Kali Item ya makanya kalinya hitam," jelas Sandiaga.
 
Selain memasang jaring, Pemprov DKI berencana memasang dinding turab (sheet pile) di Kali Item. Pasalnya, pengerukan di Kali Item tidak akan maksimal bila belum dipasangi sheet pile.
 
"Upaya pengerukan juga sudah dilakukan tapi tidak maksimal karena belum ada sheet pile," ungkap Sandiaga.
 
Baca: Pemasangan Jaring Rampung, Kali Item Masih Bau
 
Segala upaya pun tengah dilakukan untuk mengurangi bau air itu. Salah satunya dengan menggunakan teknologi aerator dan nano bubble.
 
Berdasarkan uji sampel yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup, setelah pemasangan nano bubble dan aerator, ada penurunan kadar biochemical oxygen demand, chemical oxygen demand, hidrogen sulfida di Kali Item. Unsur-unsur tersebut lah yang memicu munculnya bau busuk di Kali Item.
 
"Dinas Sumber Daya Air sudah pasang aerator dan teknologi nano bubble untuk penjernihan sungai. Namun, hasilnya belum memuaskan. Saya sudah berkoordinasi dengan penyedia nano bubble untuk ditambahkan unitnya," pungkas Sandiaga.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan