Jakarta: Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza) meminta masyarakat tidak membuat mural yang mengandung makna negatif. Imbauan ini buntut munculnya mural yang bergambar Presiden Joko Widodo (Jokowi) di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan.
"Jangan buat ajakan yang tidak baik yang tendensius yang melanggar aturan dan ketentuan dan (dibuat) di tempat tempat yang umum yang dilarang," ujar Ariza di Balai Kota, Jakarta, Rabu, 1 September 2021.
Ariza tidak mempersoalkan apabila masyarakat berkreasi dan berinovasi melalui mural. Namun, dengan catatan dilakukan ditempat yang diperbolehkan.
Politikus Partai Gerindra itu menyarankan masyarakat yang ingin melakukan kritik terhadap pemerintah dapat melalui saluran secara legal. "Bisa disampaikan melalui DPRD, DPR, dan tempat-tempat lainnya," kata dia.
Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Selatan Ujang Hermawan mengatakan mural bergambar Jokowi sudah ditimpa cat putih. Mural sudah tidak ada sejak Selasa malam, 31 Agustus 2021.
"Dapat info dari teman-teman wartawan (ada mural mirip Jokowi), anggota cek (sore hari) bener ada (muralnya), tapi begitu malam lagi kok ada yang hapus pakai cat putih," kata Ujang.
Baca: Ridwan Kamil: Seniman Mural Jangan Baper
Sebelumnya, mural diduga bergambar mirip Jokowi terlihat di kawasan Jalan Kebagusan Raya, Jagakarsa, Jakarta Selatan (Jaksel). Mural itu menampilkan gambar kepala pria yang diduga Presiden mengacungkan jempol dikelilingi sejumlah tulisan. Tepat di sisi kiri, ada tulisan besar 'Aku Nyerah Pakdeh'.
Kemudian, sisi kanan terdapat tulisan besar 'Mikirin Rakyat Sampai Kurus'. Sedangkan, rangkaian tulisan berukuran lebih kecil terlihat di sebelah gambar kepala yang diduga mirip Presiden itu. Tulisan ini adalah 'Okelah 3 Periode' dan 'Indonesia Wajib Ok enggak oke..? BORGOL.
Jakarta: Wakil Gubernur (Wagub)
DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza) meminta masyarakat tidak membuat mural yang mengandung makna negatif. Imbauan ini buntut munculnya mural yang bergambar Presiden
Joko Widodo (Jokowi) di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan.
"Jangan buat ajakan yang tidak baik yang tendensius yang melanggar aturan dan ketentuan dan (dibuat) di tempat tempat yang umum yang dilarang," ujar Ariza di Balai Kota, Jakarta, Rabu, 1 September 2021.
Ariza tidak mempersoalkan apabila masyarakat berkreasi dan berinovasi melalui
mural. Namun, dengan catatan dilakukan ditempat yang diperbolehkan.
Politikus Partai Gerindra itu menyarankan masyarakat yang ingin melakukan kritik terhadap pemerintah dapat melalui saluran secara legal. "Bisa disampaikan melalui DPRD, DPR, dan tempat-tempat lainnya," kata dia.
Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Selatan Ujang Hermawan mengatakan mural bergambar Jokowi sudah ditimpa cat putih. Mural sudah tidak ada sejak Selasa malam, 31 Agustus 2021.
"Dapat info dari teman-teman wartawan (ada mural mirip Jokowi), anggota cek (sore hari) bener ada (muralnya), tapi begitu malam lagi kok ada yang hapus pakai cat putih," kata Ujang.
Baca:
Ridwan Kamil: Seniman Mural Jangan Baper
Sebelumnya, mural diduga bergambar mirip Jokowi terlihat di kawasan Jalan Kebagusan Raya, Jagakarsa, Jakarta Selatan (Jaksel). Mural itu menampilkan gambar kepala pria yang diduga Presiden mengacungkan jempol dikelilingi sejumlah tulisan. Tepat di sisi kiri, ada tulisan besar 'Aku Nyerah Pakdeh'.
Kemudian, sisi kanan terdapat tulisan besar 'Mikirin Rakyat Sampai Kurus'. Sedangkan, rangkaian tulisan berukuran lebih kecil terlihat di sebelah gambar kepala yang diduga mirip Presiden itu. Tulisan ini adalah 'Okelah 3 Periode' dan 'Indonesia Wajib Ok enggak oke..? BORGOL.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)