Jakarta: Sejumlah oknum RT di RW 09 Kelurahan Mangga Dua Selatan, Sawah Besar, Jakarta Pusat, diduga menarik pungutan liar (pungli) terhadap penerima Bantuan Penerima Non Tunai (BPNT) dari Kementerian Sosial (Kemensos). Oknum meminta Rp10.000 pada warga.
Salah satu warga RT03/RW09, Kelurahan Mangga Dua Selatan, berinisial AN, mengaku diminta Rp10.000. Permintaan pertama pada pertengahan Juli 2021 dan permintaan kedua awal pekan ini.
AN menyebut oknum tidak segan meminta uang secara langsung. Mereka bahkan mengumpulkan kartu ATM penerima bantuan untuk mencairkan uang tunai.
"Oknum tersebut bilangnya buat tranportasi seperti pengangkutan beras. Biasanya itu tidak pernah diminta uang dan baru dua kali ini," beber AN di Jakarta, Jumat, 30 Juli 2021.
(Baca: Kejari Kota Tangerang Bentuk Timsus Usut Dugaan Pungli Bansos)
AN mengungkapkan bantuan dari pemerintah diserahkan melalui RT. Selanjutnya, pihak RT membawa bantuan ke posko di RW 09.
Kemudian, warga mengambil bantuan ke posko tersebut. "Walaupun kecil, ya berat bagi kami. Apalagi sedang pandemi seperti ini," ucap dia.
Pungutan tersebut juga dialami AA. Dia diminta Rp10.000.
"Dia (oknum) datengin yang pada punya kartu beras. Jadi, yang dapat saja, kalau yang enggak dapat enggak diminta. Mintanya ke rumah," beber AA.
Lurah Mangga Dua Selatan, Agata Bayu Putra, mengaku baru mendengar dugaan pungli tersebut. Dia bakal memanggil para RT untuk mengetahui kebenaran hal tersebut.
"Saya akan panggil. Sejauh ini belum ada laporan adanya pungli. Kalau ada warga yang dimintai duit oleh oknum RT, RW, dan lainnya langsung lapor ke saya," tutur dia.
Jakarta: Sejumlah oknum RT di RW 09 Kelurahan Mangga Dua Selatan, Sawah Besar, Jakarta Pusat, diduga menarik
pungutan liar (pungli) terhadap penerima Bantuan Penerima Non Tunai (BPNT) dari Kementerian Sosial (Kemensos). Oknum meminta Rp10.000 pada warga.
Salah satu warga RT03/RW09, Kelurahan Mangga Dua Selatan, berinisial AN, mengaku diminta Rp10.000. Permintaan pertama pada pertengahan Juli 2021 dan permintaan kedua awal pekan ini.
AN menyebut oknum tidak segan meminta uang secara langsung. Mereka bahkan mengumpulkan kartu ATM penerima bantuan untuk mencairkan uang tunai.
"Oknum tersebut bilangnya buat tranportasi seperti pengangkutan beras. Biasanya itu tidak pernah diminta uang dan baru dua kali ini," beber AN di Jakarta, Jumat, 30 Juli 2021.
(Baca:
Kejari Kota Tangerang Bentuk Timsus Usut Dugaan Pungli Bansos)
AN mengungkapkan bantuan dari pemerintah diserahkan melalui RT. Selanjutnya, pihak RT membawa bantuan ke posko di RW 09.
Kemudian, warga mengambil bantuan ke posko tersebut. "Walaupun kecil, ya berat bagi kami. Apalagi sedang pandemi seperti ini," ucap dia.
Pungutan tersebut juga dialami AA. Dia diminta Rp10.000.
"Dia (oknum) datengin yang pada punya kartu beras. Jadi, yang dapat saja, kalau yang enggak dapat enggak diminta. Mintanya ke rumah," beber AA.
Lurah Mangga Dua Selatan, Agata Bayu Putra, mengaku baru mendengar dugaan pungli tersebut. Dia bakal memanggil para RT untuk mengetahui kebenaran hal tersebut.
"Saya akan panggil. Sejauh ini belum ada laporan adanya pungli. Kalau ada warga yang dimintai duit oleh oknum RT, RW, dan lainnya langsung lapor ke saya," tutur dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(REN)