"Itu musiman seperti itu, terjadi juga waktu awal-awal covid-19, itu awal Ramadan juga terjadi beberapa tempat seperti di Tanah Abang," terang Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa, 5 Januari 2021.
Menurut dia, kedatangan gelandangan juga didukung pihak yang memberikan sedekah tiap malam pada para gelandangan. Ada haji yang memberikan uang keliling di area Tanah Abang sebesar Rp50 ribu tiap malam.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Selain di area Tanah Abang, gelandangan ada di area Jalan Tendean. "Memang kalau teman-teman lihat, malam itu ada saja di pinggir jalan, mereka tiduran di trotoar," kata Riza.
Baca: Daerah Lain Disebut Menjadi Penyebab Banyaknya Gelandangan di DKI
Politikus Gerindra itu menyebut Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melakukan berbagai upaya mengurangi atau menghilangkan gelandangan. Khususnya, di area jalan protokol Ibu Kota.
"Insyaallah Jakarta punya sumber daya manusia yang baik, yang komitmen punya program yang baik, punya anggaran yang cukup tinggi," tutur dia.
Baca: Pengamat: Risma Mengambil Momen di DKI
Menteri Sosial Tri Rismaharini bertemu masyarakat Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS). Ia menyusuri jalur pedestrian di Jalan Thamrin persis di sisi kanan Plaza UOB, Jakarta Pusat, pada Senin pagi, 4 Januari 2020.
Ia mendapati tiga PPKS, salah satunya wanita bernama Fitri. Ia meminta agar Fitri mau ditampung Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandangan dan Pengemis “Pangudi Luhur”, Bekasi, sementara waktu sambil menunggu koordinasi dengan pemerintah daerah.
“Ibu mau ikut saya ya. Nanti saya kasih tempat tinggal. Mau ya? Mau? Tapi ibu jangan ke mana-mana. Nanti ada yang jemput,” kata Risma dalam keterangan tertulis, Senin, 4 Januari 2020.
(ADN)