Jakarta: Wakil Gubernur Sandiaga Uno menjanjikan jalan bawah tanah Mampang-Kuningan, Jakarta Selatan, segera rampung. Proyek itu diperkirakan akan selesai pada Maret 2018.
"Insyaallah Maret 2018, bisa ya Maret," kata Sandi saat meninjau jalan layang Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu, 14 Januari 2018.
Menurut dia, beberapa kendala pembangunan underpass itu. Pertama, masalah utilitas. Proyek sempat terhenti menunggu PGN dan Palyja merelokasi pipa-pipanya.
Faktor alam juga menjadi kendala. Pembangunan underpass pun dikebut pengerjaannya saat musim hujan. Sementara itu, secara teknis, proyek tak memiliki masalah.
"Sekarang memang kita bekerja dengan waktu. Kendalanya cuaca sekarang," pungkas Sandi.
Baca: Penyebab Utama Proyek Underpass Mampang-Kuningan Molor
Beberapa waktu lalu, Project Manager Underpass Mampang-Kuningan Jumadi menyebut pihaknya menemui kendala dalam proyek, khususnya pada tahap akhir pembangunan. Pasalnya, proyek itu berada di lokasi yang sama dengan proyek light rapid transit (LRT).
"Di Kuningan itu proyek LRT bersinggungan dengan kita. Akan terkendala perpindahan alat berat. Manuver akan susah karena crowded," ujar dia.
Alat berat proyek LRT berada di Jalan Rasuna Said, Kuningan. Untuk mengantisipasi susahnya manuver, kontraktor proyek jalan bawah tanah itu berkoordinasi dengan koordinator proyek LRT.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/4KZEvQwk" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Wakil Gubernur Sandiaga Uno menjanjikan jalan bawah tanah Mampang-Kuningan, Jakarta Selatan, segera rampung. Proyek itu diperkirakan akan selesai pada Maret 2018.
"Insyaallah Maret 2018, bisa ya Maret," kata Sandi saat meninjau jalan layang Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu, 14 Januari 2018.
Menurut dia, beberapa kendala pembangunan
underpass itu. Pertama, masalah utilitas. Proyek sempat terhenti menunggu PGN dan Palyja merelokasi pipa-pipanya.
Faktor alam juga menjadi kendala. Pembangunan
underpass pun dikebut pengerjaannya saat musim hujan. Sementara itu, secara teknis, proyek tak memiliki masalah.
"Sekarang memang kita bekerja dengan waktu. Kendalanya cuaca sekarang," pungkas Sandi.
Baca: Penyebab Utama Proyek Underpass Mampang-Kuningan Molor
Beberapa waktu lalu, Project Manager Underpass Mampang-Kuningan Jumadi menyebut pihaknya menemui kendala dalam proyek, khususnya pada tahap akhir pembangunan. Pasalnya, proyek itu berada di lokasi yang sama dengan proyek light rapid transit (LRT).
"Di Kuningan itu proyek LRT bersinggungan dengan kita. Akan terkendala perpindahan alat berat. Manuver akan susah karena
crowded," ujar dia.
Alat berat proyek LRT berada di Jalan Rasuna Said, Kuningan. Untuk mengantisipasi susahnya manuver, kontraktor proyek jalan bawah tanah itu berkoordinasi dengan koordinator proyek LRT.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)