Jakarta: Investigasi robohnya proyek Light Rail Transit (LRT) di Kelapa Gading-Velodrome membutuhkan waktu sedikitnya 10 hari sampai dua minggu. PT Jakarta Propertindo akan mengumpulkan sejumlah dokumen untuk mengetahui penyebab jatuhnya beton yang menyebabkan lima orang terluka.
"Dokumen terkait human, terkait prosedur, misalnya hazard potential identification, job analysis, permit working, termasuk briefing sebelum dilakukan pekerjaan. Itu harus lengkap dan ada fotonya," kata Dirut PT Jakarta Propertindo, Satya Heragandhi di DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa, 23 Januari 2018.
Setelah itu, PT Jakpro akan melakukan kajian terkait masalah teknis. Sejumlah barang bukti akan diperiksa di pusat laboratorium forensik.
"Rencana hari ini police line sudah dapat dilepas dari lokasi, sehingga material yang di sana bisa diambil untuk bahan uji laboratorium. Diharapkan 10 hari atau maksimal dua minggu hasilnya sudah didapat," ujarnya.
Baca: Insiden Konstruksi LRT tak Ganggu Target Pembangunan
Satya menyampaikan, jadwal pemulihan perbaikan membutuhkan waktu hingga 1,5 bulan. "PT. Wika minta waktu 1,5 bulan sampai rapi. Tapi bisa jadi satu bulan dengan semua situasi yang mereka hadapi. Bahkan, pagi ini mereka sudah mulai produksi box ginder pengganti yang jatuh," ungkapnya.
Kendati begitu, Satya memastikan proyek LRT tetap selesai tepat waktu.
"Enggak akan ganggu jadwal yang sudah ditetapkan. Kemarin kita akan ubah yang tadinya bentang P28-29 ada di tengah-tengah digeser jadi tahap akhir. Sehingga pekerjaan paralel bisa dilakukan dan tepat waktu," katanya.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/eN4xwr3N" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Investigasi robohnya proyek Light Rail Transit (LRT) di Kelapa Gading-Velodrome membutuhkan waktu sedikitnya 10 hari sampai dua minggu. PT Jakarta Propertindo akan mengumpulkan sejumlah dokumen untuk mengetahui penyebab jatuhnya beton yang menyebabkan lima orang terluka.
"Dokumen terkait human, terkait prosedur, misalnya hazard potential identification, job analysis, permit working, termasuk briefing sebelum dilakukan pekerjaan. Itu harus lengkap dan ada fotonya," kata Dirut PT Jakarta Propertindo, Satya Heragandhi di DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa, 23 Januari 2018.
Setelah itu, PT Jakpro akan melakukan kajian terkait masalah teknis. Sejumlah barang bukti akan diperiksa di pusat laboratorium forensik.
"Rencana hari ini
police line sudah dapat dilepas dari lokasi, sehingga material yang di sana bisa diambil untuk bahan uji laboratorium. Diharapkan 10 hari atau maksimal dua minggu hasilnya sudah didapat," ujarnya.
Baca: Insiden Konstruksi LRT tak Ganggu Target Pembangunan
Satya menyampaikan, jadwal pemulihan perbaikan membutuhkan waktu hingga 1,5 bulan. "PT. Wika minta waktu 1,5 bulan sampai rapi. Tapi bisa jadi satu bulan dengan semua situasi yang mereka hadapi. Bahkan, pagi ini mereka sudah mulai produksi box ginder pengganti yang jatuh," ungkapnya.
Kendati begitu, Satya memastikan proyek LRT tetap selesai tepat waktu.
"Enggak akan ganggu jadwal yang sudah ditetapkan. Kemarin kita akan ubah yang tadinya bentang P28-29 ada di tengah-tengah digeser jadi tahap akhir. Sehingga pekerjaan paralel bisa dilakukan dan tepat waktu," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)