Suasana bangunan rumah di kawasan Luar Batang, Jumat (29/4/2016). Foto: MI/Galih Pradipta
Suasana bangunan rumah di kawasan Luar Batang, Jumat (29/4/2016). Foto: MI/Galih Pradipta

Ogah Jual Tanah, Warga Luar Batang: Ini Warisan Keluarga

Wanda Indana • 04 Mei 2016 16:15
medcom.id, Jakarta: Polemik di Luar Batang belum usai. Warga setempat ogah menjual tanah meski Pemprov DKI bersedia membayar lahan bersertifikat demi perluasan proyek Masjid Luar Batang.
 
Salah seorang warga Luar Batang, Uddin, 40, menolak menjual tanahnya meski ditawari harga selangit. "Sejengkal pun tidak akan saya jual. Bukan soal uang, rumah saya ini warisan dari keluarga dari zaman dulu," kata Uddin kepada Metrotvnews.com di Kampung Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (4/5/2016).
 
(Baca juga: Pemerintah DKI Siap Beli Tanah Luar Batang)

Uddin tidak menjelaskan berapa harga tanah yang ditawarkan Pemprov DKI Jakarta. Prinsipnya tak akana goyah sedikitpun. "Enggak tahu saya. Pokoknya enggak dijual," tegasnya.
 
Ogah Jual Tanah, Warga Luar Batang: Ini Warisan Keluarga
Kawasan Luar Batang/Foto Dok MI
 
Sekretaris Masjid Luar Batang, Mansur Amin mengatakan, Kampung Luar Batang memiliki nilai sejarah panjang. Pemprov DKI tidak bisa sembarangan menggusur warga Luar Batang.
 
"Sekarang mau enggak Ahok wakafin rumahnya. Orang-orang kaya di Pantai Mutiara mau enggak rumahnya diwakafin. Kita cuma balikin omongan. Mau enggak itu apartemen di wakafin biar orang Luar Batang, marbot, bisa tinggal di situ, mau enggak? Enggak mau pasti. Karena ini kepentingan pengusaha bukan pembangunan dan kesejahteraan," kata Mansur.
 
Mansur meminta Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menemui warga Luar Batang membahas rencana revitaliasi pelabuhan Sunda Kelapa yang akan memakan sebagian pemukiman warga. Dia heran mengapa pria yang akrab disapa Ahok itu tak pernah turun menemui warga Luar Batang. Padahal, kata Mansur, Ahok seorang pemimpin.
 
(Baca juga: Ahok Minta Warga 'Wakafkan' Lahan untuk Percantik Masjid Luar Batang)
 
Sebelum Ahok, belum ada Gubernur DKI Jakarta yang berani menjamah kampung Luar Batang. Jangankan Gubernur, pemerintah Belanda, kata Mansur, juga tidak berani menggangu warga Kampung Luar Batang.
 
"Cobalah duduk bareng Ahok sama saya. Jangan anak buahnya dikorbanin. Ahok lebih jahat dari Belanda," ujar Mansur.
 
Pemprov DKI memang memiliki cita-cita merombak kawasan Luar Batang. Rencananya, kawasan ini akan dijadikan tempat wisata bersejarah. Beberapa meter dari pinggiran Luar Batang bakal dibangun dinding turap atau sheetpile untuk mencegah banjir.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan