Jakarta: Tingginya permintaan obat Ivermectin dalam sepekan terakhir membuat obat ini menjadi langka. Fenomena ini bahkan terjadi di Pasar Pramuka, Matraman, Jakarta Timur, yang menjadi salah satu sentra jual-beli oban dan alat kesehatan di Ibu Kota.
Ivermectin memang telah mendapat lampu hijau dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk diuji klinis sebagai obat terapi pasien covid-19. Namun, BPOM mengikuti panduan dari WHO tak merekomendasikan Ivermectin untuk mengobati covid-19 di luar uji klinis.
Menurut Ketua Himpunan Pedagang Farmasi Pasar Pramuka Yoyon, kelangkaan terjadi karena permintaan tinggi dan diperparah distribusi yang terkendala. Hal yang sama terjadi untuk beberapa obat covid-19 lain.
"Selain Ivermectin, Azithromycin juga marak dicari. Mulai kehabisan stok. Terkait harga, ada kenaikan karena distributor sendiri sudah menaikkan harga," ujar Yoyon dalam program Headline News di Metro TV, Minggu, 4 Juli 2021.
Baca: Uji Klinik Terapi Ivermectin untuk Covid-19 Libatkan Ribuan Subjek
Sejumlah pedagang mengaku tidak mendapatkan pasokan Ivermectin dari distributor sejak 3 hari terakhir. Permainan stok dan harga oleh spekulan juga menyebabkan pedagang terpaksa turut menaikkan harga obat. (Nabila Safarina)
Jakarta: Tingginya permintaan obat
Ivermectin dalam sepekan terakhir membuat obat ini menjadi langka. Fenomena ini bahkan terjadi di Pasar Pramuka, Matraman, Jakarta Timur, yang menjadi salah satu sentra jual-beli oban dan alat kesehatan di Ibu Kota.
Ivermectin memang telah mendapat lampu hijau dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk diuji klinis sebagai obat terapi pasien covid-19. Namun, BPOM mengikuti panduan dari WHO tak merekomendasikan Ivermectin untuk mengobati covid-19 di luar uji klinis.
Menurut Ketua Himpunan Pedagang Farmasi Pasar Pramuka Yoyon, kelangkaan terjadi karena permintaan tinggi dan diperparah distribusi yang terkendala. Hal yang sama terjadi untuk beberapa obat
covid-19 lain.
"Selain Ivermectin, Azithromycin juga marak dicari. Mulai kehabisan stok. Terkait harga, ada kenaikan karena distributor sendiri sudah menaikkan harga," ujar Yoyon dalam program
Headline News di
Metro TV, Minggu, 4 Juli 2021.
Baca: Uji Klinik Terapi Ivermectin untuk Covid-19 Libatkan Ribuan Subjek
Sejumlah pedagang mengaku tidak mendapatkan pasokan Ivermectin dari distributor sejak 3 hari terakhir. Permainan stok dan harga oleh spekulan juga menyebabkan pedagang terpaksa turut menaikkan harga obat.
(Nabila Safarina) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)