medcom.id, Jakarta: Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan meninjau kawasan sekitar Stasiun Cikini, Jakarta Pusat. Pasalnya, Stasiun Cikini termasuk 17 stasiun yang sering menimbulkan kemacetan.
Salah satu penyebab kawasan Stasiun Cikini menjadi titik macet karena banyak angkutan umum berhenti di sekitar stasiun. Ojek online, ojek pangkalan, bajaj, hingga taksi memburu penumpang yang baru keluar stasiun.
"Transportasi umum yang ngetem di sekitar stasiun belum memiliki tempat mengangkut penumpang, sehingga mengambil badan jalan yang mengakibatkan penyempitan jalan," ujar Kepala BPTJ Bambang Prihantono di Stasiun Cikini, Jakarta Pusat, Rabu 2 Agustus 2017.
Arus perpindahan penumpang kereta ke moda transportasi lain juga memperparah kemacetan di kawasan tersebut. Untuk mengatasi masalah itu, Bambang mengatakan pihaknya sedang mencari lahan yang bisa dimanfaatkan kendaraan umum untuk mengangkut dan menunggu penumpang.
"Tapi, jika tidak ada (lahan), solusi jangka pendeknya adalah menurunkan petugas untuk mengatur kendaraan yang ngetem agar memarkir kendaraannya secara paralel, tidak sembarangan," terang bambang.
Baca: Djarot dan BPTJ Petakan Permasalahan Transportasi Jabodetabek
Terkait dengan masalah arus penumpang yang turun di Stasiun Cikini, pihaknya berencana membangun jembatan penyebrangan. Dengan begitu, penumpang bisa mudah menyebrang ke arah Pasar Kembang maupun ke arah Universitas Bung Karno.
"Penyelesaiannya masalah kemacetan disini tidak bisa parsial, harus terintegrasi. Kalau parsial masalahnya tidak selesai," pungkas Bambang.
medcom.id, Jakarta: Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan meninjau kawasan sekitar Stasiun Cikini, Jakarta Pusat. Pasalnya, Stasiun Cikini termasuk 17 stasiun yang sering menimbulkan kemacetan.
Salah satu penyebab kawasan Stasiun Cikini menjadi titik macet karena banyak angkutan umum berhenti di sekitar stasiun. Ojek
online, ojek pangkalan, bajaj, hingga taksi memburu penumpang yang baru keluar stasiun.
"Transportasi umum yang ngetem di sekitar stasiun belum memiliki tempat mengangkut penumpang, sehingga mengambil badan jalan yang mengakibatkan penyempitan jalan," ujar Kepala BPTJ Bambang Prihantono di Stasiun Cikini, Jakarta Pusat, Rabu 2 Agustus 2017.
Arus perpindahan penumpang kereta ke moda transportasi lain juga memperparah kemacetan di kawasan tersebut. Untuk mengatasi masalah itu, Bambang mengatakan pihaknya sedang mencari lahan yang bisa dimanfaatkan kendaraan umum untuk mengangkut dan menunggu penumpang.
"Tapi, jika tidak ada (lahan), solusi jangka pendeknya adalah menurunkan petugas untuk mengatur kendaraan yang ngetem agar memarkir kendaraannya secara paralel, tidak sembarangan," terang bambang.
Baca: Djarot dan BPTJ Petakan Permasalahan Transportasi Jabodetabek
Terkait dengan masalah arus penumpang yang turun di Stasiun Cikini, pihaknya berencana membangun jembatan penyebrangan. Dengan begitu, penumpang bisa mudah menyebrang ke arah Pasar Kembang maupun ke arah Universitas Bung Karno.
"Penyelesaiannya masalah kemacetan disini tidak bisa parsial, harus terintegrasi. Kalau parsial masalahnya tidak selesai," pungkas Bambang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(OGI)