Jakarta: Warga Kampung Bayam terpaksa hidup tanpa air bersih dan listrik selama menempati Kampung Susun Bayam, sejak 13 Maret 2023. Guna memenuhi kebutuhan rumah tangga sehari-hari, warga harus menyuling air yang berasal dari sumur resapan.
Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam Madani, Muhammad Furkon, mengatakan sumur tersebut dibuat warga dengan kedalaman satu meter. Kondisi tanpa air bersih ini buntut dari pengelola yakni PT Jakarta Propertindo yang tak memberikan akses listrik maupun air bersih bagi para warga.
"Sampai kita gali sumur itu, sekarang ya lihat saja bukti dan faktanya itu air yang tidak bersih. Cuma kami yakin dengan bekal ilmu yang kami dapat dari KPKP dan relawan yang dulu mengajari kami ya kami terus berupaya supaya air yang kotor itu bisa dijadikan air bersih buat mandi," kata Furkon saat ditemui di Kampung Susun Bayam, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis, 25 Januari 2024.
Keluh kesah warga Kampung Bayam ini juga telah diterima Wakil Ketua Komisi 3 DPR, Ahmad Sahroni saat berkunjung pada Minggu, 21 Januari 2024. PJ Gubernur DKI, Heru Budi Hartono juga telah buka suara soal nasib warga Kampung Bayam. Ia berencana membangun rumah susun (rusun) baru bagi warga Kampung Bayam.
"Pasca bertemu Pak Ahmad Sahroni itu sebagai dewan perwakilan, beliau mengatakan 2x24 jam kalau enggak ada tanggapan akan ke Balai Kota. Nah, PJ Gubernur ada tanggapan. Namun, hal ini juga tidak masuk akal di logika kami," kata Furkon.
Sebanyak 40 KK yang telah mendapat kamar masing-masing sesuai data keluarga. Kunci unit pun juga telah dijadwalkan akan diserahkan pada 1 Januari 2024 lalu. Namun, hingga kini kunci kamar tersebut tak kunjung diberikan. Kampung Susun Bayam merupakan hunian di bawah tanggung jawab PT Jakpro dan Pemprov DKI Jakarta.
Jakarta: Warga Kampung Bayam terpaksa hidup tanpa air bersih dan listrik selama menempati
Kampung Susun Bayam, sejak 13 Maret 2023. Guna memenuhi kebutuhan rumah tangga sehari-hari, warga harus menyuling air yang berasal dari sumur resapan.
Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam Madani, Muhammad Furkon, mengatakan sumur tersebut dibuat warga dengan kedalaman satu meter. Kondisi tanpa air bersih ini buntut dari pengelola yakni PT Jakarta Propertindo yang tak memberikan akses listrik maupun air bersih bagi para warga.
"Sampai kita gali sumur itu, sekarang ya lihat saja bukti dan faktanya itu air yang tidak bersih. Cuma kami yakin dengan bekal ilmu yang kami dapat dari KPKP dan relawan yang dulu mengajari kami ya kami terus berupaya supaya air yang kotor itu bisa dijadikan air bersih buat mandi," kata Furkon saat ditemui di Kampung Susun Bayam, Tanjung Priok,
Jakarta Utara, Kamis, 25 Januari 2024.
Keluh kesah warga Kampung Bayam ini juga telah diterima Wakil Ketua Komisi 3 DPR, Ahmad Sahroni saat berkunjung pada Minggu, 21 Januari 2024. PJ Gubernur DKI, Heru Budi Hartono juga telah buka suara soal nasib warga Kampung Bayam. Ia berencana membangun rumah susun (rusun) baru bagi warga Kampung Bayam.
"Pasca bertemu Pak Ahmad Sahroni itu sebagai dewan perwakilan, beliau mengatakan 2x24 jam kalau enggak ada tanggapan akan ke Balai Kota. Nah, PJ Gubernur ada tanggapan. Namun, hal ini juga tidak masuk akal di logika kami," kata Furkon.
Sebanyak 40 KK yang telah mendapat kamar masing-masing sesuai data keluarga. Kunci unit pun juga telah dijadwalkan akan diserahkan pada 1 Januari 2024 lalu. Namun, hingga kini kunci kamar tersebut tak kunjung diberikan. Kampung Susun Bayam merupakan hunian di bawah tanggung jawab PT Jakpro dan Pemprov DKI Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)