Jakarta: Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) berupaya menekan jumlah kendaraan yang masuk ke Ibu Kota untuk mengurangi kemacetan. Salah satu caranya menerapkan sistem electronic road pricing (ERP) di tol maupun jalur biasa.
Kepala BPTJ Bambang Prihartono mengatakan, semua ruas jalan di perbatasan Ibu Kota akan dipasang ERP. Tujuannya, mendorong masyarakat beralih ke angkutan umum.
"Jalur masuk ke Jakarta akan dikelilingi ERP, baik itu Depok, Tanggerang dan lainya," kata Bambang Prihartono di kawasan SCBD, Jakarta, Jumat, 23 Maret 2018.
Ia menambahkan, terobosan tersebut ditargetkan terealisasikan pada 2019. Saat ini pihaknya sedang melakukan kajian. "Paling cepat studynya mulai Juni 2018, tahun depan kita uji coba lalu implementasi," tambahnya
Baca: Strategi Pemprov DKI di ERP Jakarta
Jika jadi diterapkan, masyarakat harus memiliki OBU (on board unit) di kendaraannya. OBU akan terkoneksi dengan mesin ERP. Jika tidak memiliki OBU, kendaraan tidak dapat bisa masuk.
"Nanti ada alatnya di dalam mobil yang akan mendeteksi mobil dan saldonya langsung terpotong," katanya. Biaya yang akan dikeluarkan masyarakat nantinya tergantung kondisi jalan. Jika kondisi padat, biaya akan semakin mahal dan sebaliknya.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, untuk merealisasikan ERP Jakarta, pihaknya telah menjalin kerja sama dengan Singapura. Di antaranya, berupa pelatihan sumber daya manusia (SDM) yang digelar di Singapura pada 7 sampai 11 November 2017 lalu.
Sandi berharap Jakarta dapat menerapkan ERP secara baik dan sukses seperti Singapura yang sudah 50 tahun menerapkan sistem ERP.
Jakarta: Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) berupaya menekan jumlah kendaraan yang masuk ke Ibu Kota untuk mengurangi kemacetan. Salah satu caranya menerapkan sistem
electronic road pricing (ERP) di tol maupun jalur biasa.
Kepala BPTJ Bambang Prihartono mengatakan, semua ruas jalan di perbatasan Ibu Kota akan dipasang ERP. Tujuannya, mendorong masyarakat beralih ke angkutan umum.
"Jalur masuk ke Jakarta akan dikelilingi ERP, baik itu Depok, Tanggerang dan lainya," kata Bambang Prihartono di kawasan SCBD, Jakarta, Jumat, 23 Maret 2018.
Ia menambahkan, terobosan tersebut ditargetkan terealisasikan pada 2019. Saat ini pihaknya sedang melakukan kajian. "Paling cepat
studynya mulai Juni 2018, tahun depan kita uji coba lalu implementasi," tambahnya
Baca: Strategi Pemprov DKI di ERP Jakarta
Jika jadi diterapkan, masyarakat harus memiliki OBU (on board unit) di kendaraannya. OBU akan terkoneksi dengan mesin ERP. Jika tidak memiliki OBU, kendaraan tidak dapat bisa masuk.
"Nanti ada alatnya di dalam mobil yang akan mendeteksi mobil dan saldonya langsung terpotong," katanya. Biaya yang akan dikeluarkan masyarakat nantinya tergantung kondisi jalan. Jika kondisi padat, biaya akan semakin mahal dan sebaliknya.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, untuk merealisasikan ERP Jakarta, pihaknya telah menjalin kerja sama dengan Singapura. Di antaranya, berupa pelatihan sumber daya manusia (SDM) yang digelar di Singapura pada 7 sampai 11 November 2017 lalu.
Sandi berharap Jakarta dapat menerapkan ERP secara baik dan sukses seperti Singapura yang sudah 50 tahun menerapkan sistem ERP.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)