Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkap tiga sumber tantangan selama musim hujan. Tantangan pertama, yakni curah hujan lokal yang ekstrem imbas fenomena La Nina.
Hujan yang intensif di kawasan pegunungan menjadi tantangan kedua. Air dari hulu mengalir ke kawasan pesisir di bagian hilir.
"Saat hal itu terjadi, masyarakat diimbau bersiap, sebab perjalanan air dari Bendung Katulampa (Bogor, Jawa Barat) sampai dengan Jakarta diperkirakan sekitar sembilan sampai sepuluh jam, tiga jam sampai Depok (Jawa Barat), lalu enam jam sampai Manggarai (Jakarta)," papar Anies dalam apel kesiapsiagaan menghadapi musim hujan di Jakarta Utara, Rabu, 4 November 2020.
Baca: Antisipasi Banjir, Waduk di Jakarta Terus Dikeruk
Tantangan ketiga, permukaan air laut meninggi di daerah pesisir yang permukaan tanahnya terus menurun. Kondisi ini berpotensi menyebabkan banjir rob.
"Tiga tantangan ini yang ada di depan kita," jelas Anies.
Di sisi lain, Anies menekankan ada dua indikator utama dalam melihat keberhasilan menghadapi dampak musim hujan yang ekstrem. Tidak adanya korban dan genangan banjir dapat surut kurang dari enam jam setelah hujan reda.
"Kedua indikator tersebut harus mampu dicapai dan menjadi target bersama seluruh pihak dalam kesiapsiagaan menghadapi musim penghujan ini," jelas dia.
Sebanyak 955 personel disiapkan mengadapi musim hujan. Mereka di antaranya 265 unsur perangkat daerah, 300 prajurit TNI, dan 120 polisi. Tim SAR Jakarta, PMI, Baznas, Palyja, Aetra, PT PLN, dan PAM Jaya menurunkan masing-masing 20 orang. Selain itu, ada 100 relawan penanggulangan bencana.
Jakarta: Gubernur
DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkap tiga sumber tantangan selama musim hujan. Tantangan pertama, yakni curah
hujan lokal yang ekstrem imbas fenomena La Nina.
Hujan yang intensif di kawasan pegunungan menjadi tantangan kedua. Air dari hulu mengalir ke kawasan pesisir di bagian hilir.
"Saat hal itu terjadi, masyarakat diimbau bersiap, sebab perjalanan air dari Bendung Katulampa (Bogor, Jawa Barat) sampai dengan Jakarta diperkirakan sekitar sembilan sampai sepuluh jam, tiga jam sampai Depok (Jawa Barat), lalu enam jam sampai Manggarai (Jakarta)," papar Anies dalam apel kesiapsiagaan menghadapi musim hujan di Jakarta Utara, Rabu, 4 November 2020.
Baca:
Antisipasi Banjir, Waduk di Jakarta Terus Dikeruk
Tantangan ketiga, permukaan air laut meninggi di daerah pesisir yang permukaan tanahnya terus menurun. Kondisi ini berpotensi menyebabkan banjir rob.
"Tiga tantangan ini yang ada di depan kita," jelas Anies.
Di sisi lain, Anies menekankan ada dua indikator utama dalam melihat keberhasilan menghadapi dampak musim hujan yang ekstrem. Tidak adanya korban dan genangan
banjir dapat surut kurang dari enam jam setelah hujan reda.
"Kedua indikator tersebut harus mampu dicapai dan menjadi target bersama seluruh pihak dalam kesiapsiagaan menghadapi musim penghujan ini," jelas dia.
Sebanyak 955 personel disiapkan mengadapi musim hujan. Mereka di antaranya 265 unsur perangkat daerah, 300 prajurit TNI, dan 120 polisi. Tim SAR Jakarta, PMI, Baznas, Palyja, Aetra, PT PLN, dan PAM Jaya menurunkan masing-masing 20 orang. Selain itu, ada 100 relawan penanggulangan bencana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(OGI)